Gempa 7,9 Skala Richter Guncang Nepal, Ratusan Warga Tewas
KATHMANDU, SATUHARAPAN.COM - Gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter hari ini (25/4) mengguncang wilayah sebelah barat ibu kota Nepal, Kathmandu, membuat bangunan-bangunan runtuh, melukai beberapa orang warga. Jumlah korban tewas menurut CNN, setidaknya 150 orang. Namun data berdasarkan laporan Kementerian Dalam Negeri Nepal ini diperkirakan masih akan bertambah.
Banyak bangunan tua yang berderet di gang-gang sempit di Kathmandu yang dihuni oleh penduduk. Reuters melaporkan, terlihat banyak warga yang berdatangan ke rumah sakit utama di Kathmandu. Namun tidak jelas berapa banyak orang terluka.
Tahun 1934 sebuah gempa berkekuatan 8,3 skala richter pernah mengguncang negara di pegunungan Himalaya itu membunuh 8.500 orang.
Seorang gadis meninggal setelah patung rubuh di atasnya di sebuah taman di Kathmandu, menurut keterangan saksi. Sementara yang lain tewas di India ketika rumahnya ambruk.
Media setempat melaporkan sebuah menara bersejarah yang dibangun pada abad ke-19 di Kathmandu juga runtuh, menjebak setidaknya 50 orang di dalamnya. Menara Dharara yang dibangun pada 1832, telah dibuka kepada pengunjung dalam 10 tahun terakhir dan memiliki balkon di lantai 8.
Reporter Reuters melaporkan, bahwa ia melihat sendiri bangunan-bangunan runtuh dan tembok-tembok sejumlah rumah rontok. Orang-orang berhamburan ke jalan dan bergegas ke rumah sakit.
Di kota ini terdapat banyak peninggalan sejarah bangunan Hindu.Foto-foto yang tersebar secara daring menunjukkan banyak puing-puing dan jalanan retak di sekitar Kathmandu. Penduduk duduk di jalanan menggendong bayi.
Seorang pendaki gunung, Alex Gavan men-tweet dari Gunung Pumori, sekitar 8 km barat dari Gunung Everest, bahwa gempa ini telah menyebabkan longsor di Everest.
Gempa terasa juga di New Delhi dan kota-kota sebelah utara India, yang menurut berbagai laporan guncangan itu berlangsung sampai satu menit. "Gempa besar-besaran telah dirasakan di sini di Delhi dan beberapa bagian lain dari India," kata seorang pembaca berita di NDTV di Delhi.
Seorang polisi yang menjaga ruang kendali di negara bagian Bihar, India, mengatakan jaringan telepon 'macet' karena seluruh penduduk melakukan panggilan.
Survei Geologi AS mengatakan gempa itu, awalnya dilaporkan berkekuatan 7,7 SR tapi direvisi menjadi 7,9 SR di 80 km timur dari Pokhara, dengan kedalaman hanya 2 km.
"Kami sedang dalam proses untuk menemukan informasi lebih lanjut dan bekerja untuk menjangkau mereka yang terkena dampak, baik di dalam negeri (India) dan di Nepal," kata Perdana Menteri India Narendra Modi lewat Twitter.
Modi mengadakan pertemuan dengan para menteri dan pejabat tinggi untuk menilai situasi. Tidak ada laporan awal kerusakan di India, Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh mengatakan kepada Press Trust of India. (CNN/Reuters)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...