ISIS Kuasai Pembangkit Listrik Libya
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM – Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diberitakan telah menguasai sebuah pembangkit listrik di kota Sirte di wilayah barat Libya, yang memasok listrik ke negara tersebut. Hal ini diungkapkan oleh sumber-sumber ISIS maupun sumber militer pada hari Selasa (9/6).
"Pembangkit listrik telah diambil," kata sebuah pesan yang berasal dari ISIS lewat akun media sosial, sebagaimana dikutip oleh Reuters. ISIS menambahkan bahwa dikuasainya pembangkit itu telah menyebabkan musuh-musuh mereka meninggalkan seluruh kota.
Pasukan yang setia kepada pemerintah yang menguasai ibukota Libya, Tripoli, menarik diri setelah serangan ISIS pada Selasa pagi. Tiga tentara tewas dalam serangan itu, kata sumber militer.
ISIS telah mengeksploitasi gejolak umum dan kekosongan keamanan di Libya, di mana kedua kelomppok pemerintah yang berseteru berlomba-lomba untuk meraih kekuasaan empat tahun setelah tersingkirnya Muammar Gaddafi.
Para militan ISIS awal tahun ini menguasai sebagian besar kota Sirte, kota asal Khadafi, merebut bandara dan mengusir tentara yang setia kepada pemerintah Tripoli ke pinggiran kota.
Sejak awal tahun ini, militan di Libya yang setia kepada ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan puluhan orang Kristen Mesir dan Etiopia, serta serangan terhadap hotel mewah Corinthia Hotel du Tripoli, kedutaan dan ladang minyak.
Pemerintah Libya yang diakui secara internasional telah berusaha keluar dari timur negara itu sejak kehilangan kendali atas Tripoli dan Libya barat pada bulan Agustus.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...