Diam-diam Duta Besar Australia telah Kembali ke Jakarta
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Australia untuk Indonesia telah kembali ke Jakarta lima minggu setelah ia dipanggil kembali pulang oleh pemerintah Federal negara itu, sebagai ekspresi kemarahan atas eksekusi mati warga negara mereka terpidana kasus narkoba, yang lebih populer dengan sebutan Bali Nine.
Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkan pemanggilan Paul Grigson ke Canberrai setelah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dua warga Australia, menemui ajal di tangan regu tembak pada tanggal 29 April, meskipun rehabilitasi mereka telah terdokumentasi dengan baik selama 10 tahun penjara.
Kunjungan menteri-menteri Australia ke Indonesia juga ditangguhkan setelah eksekusi tersebut.
Namun, kemarahan itu tampaknya sudah mereda. Seorang juru bicara untuk Menteri Luar Negeri Julie Bishop memberi konfirmasi pada hari Selasa (9/6) bahwa Grigson telah kembali ke Indonesia, sebagaimana dikutip oleh Sydney Morning Herald, Selasa (9/6).
Grigson, yang diperkirakan tiba di Indonesia pada hari Senin (8/6) telah aktif di Twitter sejak kembali ke Jakarta.
Pada hari Selasa ia mengucapkan selamat kepada kontestan Masterchef Australia, Reynold Poernomo, seorang ahli makanan penutup, yang menempati puncak dari 14 teratas dalam kontes tersebut.
Saudara laki-laki Reynold, chef Arnold Poernomo, adalah juri pada Masterchef Indonesia.
Pada tahun 2013, Indonesia menarik duta besarnya dari Australia di tengah kemarahan di Jakarta setelah terungkap adanya mata-mata Australia yang mencoba untuk menyadap telepon mantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono. Dubes tersebut absen selama enam bulan.
Namun Australia sendiri sangat jarang menarik duta besarnya.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...