ISIS Salibkan Tiga Warga Suriah yang Tidak Berpuasa
MAYADIN, SURIAH, SATUHARAPAN.COM - Ketika seruan perdamaian di bulan Ramadan bergema di berbagai belahan dunia, dan wajah Islam yang rahmatan ditampilkan di banyak negara, kelompok jihadis ekstremis ISIS tak peduli. Kelompok yang akronimnya merupakan singkatan dari Islamic State of Iraqi and Syria ini melanjutkan kebengisan dan keganasannya di bulan Ramadan. Termasuk dengan menjatuhkan hukuman tak berperikemanusiaan bagi anggotanya yang dianggap melanggar syariat Islam.
Sebuah laporan yang dimuat oleh The Independent, mengatakan ISIS telah menyiksa dan menyalibkan tiga anggota masyarakat di kota Mayadin, Suriah, (kota yang dikuasai ISIS) karena dituduh melanggar aturan bulan puasa. Seorang lagi dilaporkan mendapat hukuman yang sama di sebuah wilayah dekat Bukamal, juga di Suriah, menurut laporan Justice for Life Observatory di Deir Ezzor.
Ketiga orang itu dikurung selama beberapa jam sebelum menerima 70 cambukan dan diikat pada kayu salib.
ISIS menuduh mereka bersalah karena makan dan minum di siang hari di bulan Ramadan.
Mengkonfirmasikan laporan ini, Rami Abdelrahman, dari Observatorium for Human Right yang berbasis di Inggris, mengatakan mereka ditahan dan disalibkan dengan tujuan memberikan contoh untuk tidak ditiru.
Dia menambahkan, "Kami juga mendengar kejadian serupa di Raqqa dua hari yang lalu."
Sejumlah laporan tentang hukuman yang kejam bagi mereka yang tidak berpuasa juga muncul di provinsi Deir Ezzor.
Selama Ramadan tahun lalu, ISIS mengurung dan menyalibkan 94 orang termasuk lima anak-anak setelah mereka tertangkap berbuka puasa.
Di Pakistan, seorang Hindu tua dipukuli karena diduga menjual dan makan makanan pada siang hari. Gokal Das, pelaku pemukulan, telah ditangkap.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...