ISIS Serang Gedung Konser di Moskow, Rusia, 60 Tewas
Penembakan massal dan kobaran api yang melibatkan orang bersenjata, melemparkan granat ke arah teater yang ramai; walikota membatalkan semua acara akhir pekan.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) mengaku bertanggung jawab atas serangan senjata di gedung konser Moskow pada hari Jumat (22/3), yang menurut penyelidik Rusia menewaskan lebih dari 60 orang.
Teroris ISIS “menyerang sebuah pertemuan besar… di pinggiran ibu kota Rusia, Moskow,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram, dan menambahkan bahwa para penyerang telah “mundur ke markas mereka dengan selamat.”
Garda Nasional Rusia mengatakan pihaknya berada di lokasi kejadian dan mencari pelaku serangan tersebut, yang menurut laporan kementerian regional menyebabkan 145 orang lainnya terluka.
“Jenazah almarhum saat ini sedang diperiksa. Untuk sementara ditetapkan bahwa lebih dari 60 orang tewas dalam serangan teroris tersebut. Sayangnya, jumlah korban bisa bertambah,” kata Komite Investigasi.
Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di sebuah konser rock di pinggiran kota Moskow pada hari Jumat yang mengakibatkan tewas dan terluka sebelum api besar menyebar ke seluruh teater, wali kota Moskow dan kantor berita Rusia melaporkan insiden di Krasnogorsk, di luar Moskow, pada 22 Maret 2024.
Badan investigasi terkemuka Rusia mengatakan pihaknya menyelidiki penembakan, ledakan, dan kebakaran tersebut sebagai serangan teroris.
Para penyerang yang mengenakan pakaian kamuflase memasuki gedung, melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom pembakar, menurut jurnalis kantor berita RIA Novosti yang berada di lokasi kejadian.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut insiden itu sebagai “serangan teroris” yang harus dikutuk. “Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini,” katanya melalui Telegram.
Api dengan cepat menyebar ke Balai Kota Crocus, di utara ibu kota Rusia, tempat teater tersebut dapat menampung beberapa ribu orang dan telah menggelar beberapa konser artis internasional ternama, menurut laporan lokal.
Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, membenarkan adanya kematian dalam apa yang disebutnya sebagai “tragedi mengerikan” pada konser band rock Rusia, Piknik. Tembakan otomatis digunakan terhadap penonton, lapor jurnalis RIA Novosti.
“Orang-orang yang berada di aula digiring ke tanah untuk melindungi diri dari penembakan selama 15 atau 20 menit,” kata jurnalis tersebut seperti dikutip.
Orang-orang mulai merangkak keluar ketika keadaan sudah aman, lapor jurnalis tersebut, seraya menambahkan bahwa pasukan keamanan berada di lokasi kejadian.
Sekitar 100 orang melarikan diri melalui ruang bawah tanah teater, sementara yang lain berlindung di atap, kata kementerian layanan darurat melalui saluran Telegram-nya.
Saluran berita Telegram Baza dan Mash, yang dekat dengan pasukan keamanan, menunjukkan gambar video api dan asap hitam mengepul dari ruang konser. Mash juga mengedarkan video yang menunjukkan salah satu penyerang ditahan.
Gambar lain menunjukkan dua pria berjalan melewati aula, dengan setidaknya satu orang tertinggal di tanah dekat pintu masuk. Penonton juga terlihat bersembunyi di balik kursi atau berusaha melarikan diri.
Tidak Terkait Perang di Ukraina
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “serangan teroris yang keji dan pengecut.”
Kepresidenan Amerika menyebut serangan itu “mengerikan,” namun mengatakan tidak ada indikasi langsung adanya kaitan dengan perang di Ukraina.
“Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas,” kata Wali Kota Moskow, ketika operasi keamanan besar-besaran diluncurkan di sekitar teater dan pusat perbelanjaan terdekat.
Menurut seorang pejabat Amerika, Amerika memiliki informasi intelijen yang mengkonfirmasi klaim ISIS bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pejabat itu mengatakan Amerika Serikat telah memperingatkan Rusia dalam beberapa pekan terakhir tentang kemungkinan serangan. “Kami telah memperingatkan Rusia dengan tepat,” tambah pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, tanpa memberikan rincian tambahan apa pun.
Sobyanin mengatakan dia telah membatalkan semua acara publik di Moskow pada akhir pekan. Kantor berita TASS menyebutkan SOBR dan pasukan polisi khusus serta pasukan anti huru-hara OMON telah dikirim ke aula Crocus.
Ditambahkannya, seluruh anggota band rock tersebut telah dievakuasi dengan selamat.
Pemimpin gereja Ortodoks, Patriark Kirill, “berdoa untuk perdamaian bagi jiwa orang mati,” kata juru bicaranya Vladimir Legoyda. (TASS/RIA Novosti)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...