ISIS Serang Pasukan Irak dengan Senjata Kimia

Seorang anggota pasukan Irak membuat jalan melalui sebuah lubang di dinding di sebuah rumah di kota tua Mosul pada 15 April 2017. Pasukan Irak agresif untuk merebut kembali kota dari pasukan Negara Islam (IS). (Foto-foto: AFP)

Warga sipil Irak melarikan diri dari wilayah Al-Abar di sebelah barat Mosul, saat pasukan Irak berupaya mengusir ISIS dari kota tersebut pada 13 April 2017.

Pasukan Anti Terorisme Irak (CTS) bergerak menuju wilayah al-Abar dekat Mosul pada 12 April 2017, dalam upaya merebut kota itu dari tangan ekstremis Islamic State (ISIS).

Seorang tentara Irak memberhentikan sebuah kendaraan di pos pemeriksaan di sebelaha timur Mosul pada 7 April 2017, yang telah sepenuhnya dikuasai pemerintah dari tangan ISIS.

Anak-anak Irak tampak menumpang sebuah truk pikap saat mereka akan kembali ke Mosul pada 16 April 2017.

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Kelompok ISIS menggunakan senjata kimia saat melawan pasukan Irak yang berpartisipasi dalam operasi untuk merebut kembali Mosul, melukai beberapa personel keamanan, kata militer pada Minggu (16/4).

ISIS terkadang melancarkan serangan dengan menggunakan senjata kimia, namun baik jumlah korban maupun dampaknya terhadap operasi militer tidak besar, justru bom serta peluru merekalah yang jauh lebih mematikan.

“Geng teroris Daesh mencoba menghalangi kemajuan pasukan kami dengan menggunakan mortir berisi bahan kimia beracun, namun efeknya kecil,” kata Komando Operasi Gabungan dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama ISIS dalam bahasa Arab.

Serangan pada Sabtu itu tidak menjatuhkan korban jiwa, namun menyebabkan personel keamanan mengalami “luka kecil,” kata komando militer tersebut.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa pasukan yang diserang adalah bagian dari operasi besar yang ditujukan guna merebut kembali kota Mosul dari tangan ISIS, tapi tidak merinci apakah serangannya dilakukan di luar atau di dalam kota tersebut. (AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja