Paskah Kekuatan Baru Wujudkan Kehadiran Tuhan
MAGELANG, SATUHARAPAN.COM - Semangat Paskah 2017 menjadi kekuatan baru bagi umat Kristiani untuk mewujudkan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, kata Kepala Gereja Paroki Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Romo Athanasius Kristiono Purwadi.
Romo Kristiono mengatakannya dalam kotbah Misa Malam Paskah di Gereja Paroki Santo Antonius Muntilan yang berlangsung secara meriah dengan dihadiri ribuan umat di kota kecamatan terbesar di Kabupaten Magelang tersebut.
"Semoga Paskah menjadi kekuatan baru bagi umat beriman untuk mewujudkan bahwa dalam kehidupan kita sangat memungkinan `potentia Dei absoluta` (Kekuasaan absolut dari Tuhan, red.)," katanya di Magelang, Sabtu (15/4) malam.
Ia mengatakan bahwa dalam kehidupan setiap hari, manusia tidak hanya terbatas kepada berbagai hal yang sudah tertata, sebagai "potentia Dei ordinata".
Akan tetapi, katanya, ada campur tangan istimewa atau kehendak Tuhan yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena kehidupan tidak lepas dari campur tangan istimewa Tuhan, katanya, maka manusia yang beriman tidak perlu takut menjalani tantangan kehidupan tersebut.
Pada kesempatan itu, ia mencontohkan tentang kehadiran Tuhan terkait dengan peristiwa kekerasan dialami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan belum lama ini oleh orang tidak bertanggung jawab. Peristiwa itu diduga terkait dengan kasus korupsi besar yang sedang ditangani KPK.
Komisi antirasuah itu, ujarnya, tidak gentar menghadapi teror yang menimpa penyidiknya. Peristiwa teror berupa penyiraman air keras kepada Novel, justru menjadi kesempatan bagi Novel untuk menyerukan tentang kemuliaan tugas penegak hukum dalam memberantas korupsi.
"Pesan dari Novel itu, bahwa masih banyak penegak hukum di KPK, Polri, dan kejaksaan yang mempunyai integritas. Teror yang terjadi, tidak menyurutkan KPK dalam menyelidiki kasus-kasus korupsi. KPK tidak takut," katanya.
Terbukanya batu penutup makam Yesus sebagaimana ditulis dalam Kitab Suci, ujarnya ketika memimpin misa secara konselebrasi dengan Romo Cyprianus Kuntoro Adi dan Diakon Ferdinandus Tuhu Jati itu, juga karena kekuasaan Tuhan.
"Peranan yang Ilahi sangat memungkinkan dalam kehidupan kita, untuk membuka harapan hidup kita, sebagaimana batu yang terbuka itu," katanya.
Misa malam Paskah di Gereja Paroki Muntilan yang berlangsung selama sekitar tiga jam itu, antara lain ditandai dengan prosesi cahaya, pembaptisan 13 anggota baru gereja Katolik, pengucapan pembaruan janji baptis oleh umat, pemercikan air suci, serta penerimaan komuni.
Perayaan Paskah bagi umat Kristiani untuk memperingati Yesus yang bangkit dari kematian disalib. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...