ISIS Serang Pengungsi Palestina di Yarmuk, Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - ISIS (Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah) serta kelompok bersenjata lain menyerang kamp pengungsi Palestina di Yarmuk, di selatan Damaskus, Suriah, hari Rabu (1/4). Sebagian wilayah pengungsi itu dikuasai ISIS.
"Jihadi dari ISIS melancarkan serangan pagi hari (Rabu) ini di Yarmuk dan mereka mengambil alih sebagian besar kamp," kata Anwar Abdel Hadi, Direktur Urusan Politik Organisasi Pembebasan Palestina di Damaskus. "Mereka sampai di rumah sakit Palestina yang berada di pusat kamp," katanya, seperti dikutip AFP.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga mengatakan ISIS mengambil kendali pada "sebagian besar" wilayah Yarmuk dalam pertempuran melawan kelompok-kelompok Palestina juga menentang rezim Presiden Suriah, Bashar Al Assad.
Menurut Observatorium itu, para jihadi telah menyusup ke kamp dari kota yang dikuasai pemberontak dari Hajar al-Aswa. Namun pada Rabu malam, kelompok bersenjata yang setia kepada gerakan Palestina Hamas telah kembali menguasai beberapa daerah ini, kata kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu.
Dikatakan bahwa dua orang telah tewas dalam pertempuran itu. Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan pihaknya "sangat khawatir dengan keselamatan dan perlindungan warga sipil" di Yarmuk dan sekitar 3.500 anak yang tinggal di sana. Mereka berada dalam "risiko ekstrim kematian, cedera serius, trauma, dan perpindahan."
Yarmuk terletak hanya enam kilometer dari pusat kota Damaskus, dan pernah menampung 160.000 pengungsi dari Palestina dan Suriah. Namun kamp itu hancur akibat pertempuran dan blokade yang ketat oleh militer dua tahun yang lalu yang menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
Kamp seluas dua kilometer persegi itu mengalami penyusutan warganya, dan sekarang hanya tertinggal sekitar 18.000 orang.
Seorang aktivis di Yarmuk mengatakan bahwa ISIS melancarkan serangan setelah beberapa anggotanya ditahan dalam kasus pembunuhan pada seorang pemimpin gerakan Islam Palestina, Hamas, pada hari Senin (30/3).
Perang saudara di Suriah sejak Maret 2011 telah membunuh lebih dari 215.000 orang, dan setengah penduduk negara itu telah mengungsi.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...