ISIS Serang Penjara Kurdi di Suriah, 120 Tewas
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya 120 orang tewas dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan Kurdi yang didukung Amerika Serikat dan kelompok ISIS setelah serangan terhadap sebuah penjara di Suriah, menurut pemantau perang mengatakan pada hari Minggu (23/1), ketika bentrokan memasuki hari keempat.
“Setidaknya 77 anggota ISIS dan 39 pejuang Kurdi, termasuk pasukan keamanan internal, penjaga penjara dan pasukan kontra-terorisme telah tewas” dalam kekerasan di dalam dan di luar penjara Ghwayran yang dikelola Kurdi di kota Hasakeh sejak dimulainya serangan pada hari Kamis, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Setidaknya tujuh warga sipil juga tewas dalam pertempuran itu, menurut pemantau.
Serangan terhadap penjara Ghwayran di kota utara Hasakeh adalah salah satu yang paling signifikan bagi ISIS sejak "kekhalifahan" mereka dinyatakan dikalahkan di Suriah hampir tiga tahun lalu.
Menterti Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan 10.000 pejuang ISISmasih tetap dalam tahanan SDF di Suriah
ISIS melancarkan serangan pada Kamis (20/1) malam terhadap penjara yang menampung sekitar 3.500 tersangka anggota kelompok teroris, termasuk beberapa pemimpinnya, kata Observatorium.
Ratusan narapidana ekstremis sejak itu telah ditahan, dan sekitar 10 diyakini telah melarikan diri, kata Observatorium, sebuah pemantau yang berbasis di Inggris yang mengandalkan sumber-sumber di dalam Suriah yang dilanda perang untuk informasinya.
“Situasi luar biasa berlanjut di dalam dan di sekitar penjara,” kata Farhad Shami, juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi. Pertempuran pada Sabtu pagi terjadi di utara penjara, tambahnya.
ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita Amaq bahwa serangannya terhadap penjara bertujuan untuk "membebaskan para tahanan." ISIS telah melakukan serangan reguler terhadap Kurdi dan target pemerintah di Suriah.
Sebagian besar serangan mereka ditujukan terhadap sasaran militer dan instalasi minyak di daerah terpencil, tetapi pembobolan penjara Hasakeh dapat menandai fase baru kebangkitan kelompok tersebut.
Pihak berwenang Kurdi telah lama memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas untuk menahan, apalagi mengadili, ribuan pejuang ISIS yang ditangkap dalam operasi bertahun-tahun.
Menurut pihak berwenang Kurdi, lebih dari 50 negara terwakili di sejumlah penjara yang dikelola Kurdi, di mana lebih dari 12.000 tersangka ISIS kini ditahan.
Perang di Suriah pecah pada 2011 dan sejak itu telah menewaskan hampir setengah juta orang dan mendorong perpindahan akibat konflik terbesar sejak Perang Dunia II. (AFP/ AP)
Editor : Sabar Subekti
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...