ISIS Ubah Gereja Jadi Pusat Latihan Tentara Anak
TEL KAIF, SATUHARAPAN.COM – Kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam, telah mengubah sebuah gereja Kristen yang terletak di Tel Kaif, Irak menjadi pusat pelatihan bagi anak-anak kekhalifahan, dalam tempat latihan tersebut sejumlah anak tinggal selama beberapa pekan sebelum anak-anak dikirim ke pertempuran, menurut seorang saksi mata.
Seperti diberitakan Christian Daily, hari Selasa (24/1), ISIS telah mengubah nama gereja tersebut dari “Sacred Heart Church” atau gereja Hati Kudus di Tel Kaif menjadi "Abu-Thalhah Al-Anshari” dan di tempat tersebut menjadi tempat latihan bagi tentara anak-anak yang lebih kurang berusia 15 tahun. Mereka dibawa ke gereja secara diam-diam untuk menjalani pelatihan selama 15 sampai 20 hari, seorang saksi mata mengatakan kepada Rudaw.
"ISIS telah mengubah gereja ini menjadi markas Abu-Talha Al-Ansari. Mereka tahu bahwa pesawat-pesawat tempur tidak akan membom gereja,” kata saksi mata kepada media Irak Rudaw dan dikutip kembali Christian Daily.
“ISIS mengubah gereja ini menjadi markas mereka. ISIS membawa anak-anak dari Mosul (kota di Irak) secara diam-diam ke gereja ini,” kata saksi tersebut.
Selain itu, warga Tel Kaif menggambarkan bagaimana militan ISIS membawa anak-anak ke masjid di mana mereka berjanji setia kepada kelompok ekstremis tersebut sebelum mereka memulai pelatihan militer.
Christian Daily menggambarkan anak-anak tersebut didoktrin agar mereka percaya bahwa mereka sedang dalam perjalanan mereka ke surga.
Walaupun ISIS telah dikalahkan di Tel Kaif, tanda-tanda perang masih terlihat di gereja Hati Kudus. Namun demikian, rumah besar ibadah masih berdiri.
Pada akhir Oktober tahun lalu, laporan dari Irak utara mengatakan, pasukan Irak mampu memasuki Tel Kaif dan merebut kembali desa dari kelompok ekstremis tersebut.
Beberapa hari sebelumnya pemerintah Irak berhasil membebaskan kota Hamdaniyah yang terletak beberapa kilometer dari Mosul.
Sebelumnya pada tahun 2014 ISIS mengambil alih Tel Kaif pada 2014.
Hamdaniyah dahulu merupakan sebuah kota yang penting bagi komunitas Kristen, kota tersebut penting sebagai kota yang penting dalam kaitannya dengan jalan padang pasir di sebelah tenggara Mosul.
Pada saat itu, pasukan pemerintah Irak juga membebaskan kota Bartella dengan bantuan serangan udara internasional.
Paus Fransiskus Kecam Militer Usia Anak
Bulan lalu, Paus Fransìskus berfokus mengakhiri fenomena anak yang menjadi tentara, yang ia sebut sebagai perbudakan.
Menurut Catholic News Agency, hari Jumat (2/12), Paus Fransiskus mengecam prajurit maraknya militer anak di seluruh dunia karena mengembangkan teknologi canggih sekalipun namun berakhir dengan lahirnya anak-anak yang direkrut menjadi tentara.
“Siapa pun Anda, jika Anda seperti saya, saya meminta Anda untuk bergabung dengan saya dalam niat doa ini bahwa fenomena anak yang ikut dalam militer dapat dihilangkan di seluruh dunia," kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus mengimbau semua pemirsa video tersebut agar melakukan segala kemungkinan sehingga martabat anak-anak dapat dihormati, dan mengakhiri bentuk perbudakan. (christiandaily.com)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...