ISIS Umumkan Terbunuhnya Wakil Pemimpin Tertinggi Mereka
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membenarkan bahwa orang kedua di organisasi itu tewas dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat awal tahun ini.
"AS bersukacita atas pembunuhan Abu al-Qurashi Mutaz dan menganggap ini kemenangan besar," kata juru bicara ISIS, Abu Mohamed al-Adnani, dalam rekaman audio yang diposting di situs ISIS, pada hari Selasa (13/10), sebagaimana dilansir oleh alarabiya.net.
"Saya tidak akan meratapi dia ... dia yang hanya berharap untuk mati dalam nama Allah ... ia telah bangkit dan berada pada jajaran para pahlawan yang insya Allah, akan menghancurkan Amerika," tambahnya.
Adnani tidak mengatakan bagaimana meninggalnya Qurashi.
Tapi Gedung Putih, dalam sebuah pengumuman pada tanggal 22 Agustus, mengatakan bahwa Qurashi, yang nama aslinya adalah Fadhil Ahmad al-Hayali, tewas pada 18 Agustus dalam serangan udara AS di dekat kota Mosul, Irak utara.
Dikatakan, serangan tersebut menargetkan sebuah kendaraan dan juga membunuh seorang operator ISIS yang dikenal sebagai Abu Abdullah.
Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan pada waktu itu bahwa Hayali adalah Deputi Senior bagi pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Gedung Putih menggambarkan Hayali sebagai anggota dewan yang berkuasa ISIS, dan "koordinator utama untuk pergerakan sejumlah besar senjata, bahan peledak, kendaraan dan orang antara Irak dan Suriah."
Dalam pengumuman Agustus, Gedung Putih juga mengatakan bahwa Hayali "bertanggung jawab atas operasi ISIS di Irak, di mana ia berperan penting dalam perencanaan operasi selama dua tahun terakhir, termasuk serangan ISIS di Mosul pada bulan Juni 2014."
Seperti banyak militan senior Irak, sebelum bergabung dengan kelompok ISIS, Hayali telah menjadi anggota dari faksi Al-Qaeda di Irak.
Dia dulunya adalah perwira Irak dari era Saddam Hussein..
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...