Islamis Bersenjata Serbu Hotel di Mali Sambil Berteriak Allah Maha Besar
BAMAKO, SATUHARAPAN.COM - Pasukan khusus Mali menyerbu sebuah hotel mewah di Bamako pada hari Jumat (18/11) setelah orang-orang Islamis bersenjata menyekap 170 orang, termasuk banyak orang asing di ibukota bekas jajahan Prancis, yang telah memerangi pemberontak yang bersekutu dengan al Qaeda selama beberapa tahun.
"Mereka sudah merambah di dalam hotel. Operasi sedang berlangsung," kata satu sumber polisi kepada Reuters.
Televisi negara Mali mengatakan 80 sandera dibebaskan tetapi surat kabar Prancis Le Monde mengutip kementerian keamanan Mali yang mengatakan setidaknya tiga orang tewas dalam serangan awal.
Seorang saksi di luar hotel mengatakan tembakan terdengar dari waktu ke waktu.
Sebuah sumber keamanan senior mengatakan orang-orang bersenjata telah menyerbu masuk ke Radisson Blu Hotel pada pukul 7 pagi waktu setempat, menembak dan berteriak "Allahu Akbar", atau "Allah Maha Besar" dalam bahasa Arab. Lalu mereka merangsek masuk melalui bangunan, kamar demi kamar dan lantai demi lantai.
Beberapa sandera lolos dengan upaya ereka sendiri sementara yang lain dibebaskan setelah menunjukkan mereka bisa melafalkan ayat-ayat Alquran, kata satu sumber keamanan.
Dua belas awak Air France berada di hotel, tapi semua dapat dipindahkan dengan aman, kata maskapai nasional Perancis.
Seorang pejabat Turki mengatakan tiga dari enam staf Turkish Airlines yang berada di hotel telah berhasil melarikan diri.
Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua mengatakan beberapa turis negara itu termasuk di antara mereka yang terjebak di dalam gedung.
Presiden Mali Ibrahim Boubacar memperpendek perjalanannya ke pertemuan puncak regional di Chad untuk kembali ke Bamako, kata kantornya. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan Prancis akan "menggunakan segala cara yang tersedia untuk membebaskan para sandera.".
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...