Israel Bangun Tembok di Sepanjang Perbatasan Yordania
ISRAEL, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Israel telah memutuskan untuk membangun pagar keamanan di perbatasan Yordania yang pada akhirnya membuat warga Palestina marah menjelang pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Laporan yang dipublikasikan pada hari Minggu (3/11) oleh surat kabar Israel, Maariv mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan memulai pembangunan konstruksi segera setelah selesainya pembangunan pagar di perbatasan Mesir.
Seorang juru bicara Netanyahu menolak untuk memberikan rincian tentang rencana untuk memperkuat hambatan atau mengomentari laporan Maariv yang dilansir oleh kantor berita resmi Palestina Wafa.
Juru bicara presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam rencana tersebut.
Pernyataan perdana pemerintah Israel yang berencana untuk membangun tembok di Lembah Yordania tersebut hanya langkah proaktif untuk menggagalkan rencana kunjungan Sekretaris Amerika Serikat, John Kerry, kata Nabil Abu Rudeina Wafa.
Rumah Pemukiman Yang Lebih Banyak
Pengawas penyelesaian pemukiman, Peace Now menyatakan bahwa Israel juga mengeluarkan tender pada hari Minggu untuk membangun rumah 1859 pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Organisasi ini mengatakan bahwa 1031 plot yang ditawarkan oleh perumahan Israel dan pelayanan pembangunan di Tepi Barat diduduki dan digabungkan kepada sekitar 828 plot di Yerusalem Timur.
Jika penawaran tersebut berhasil, pembangunan akan segera dilaksanakan, kata pengawas.
Dalam beberapa bulan, mereka akan memilih tawaran pemenang dan kontraktor yang terpilih akan mulai membangun dalam beberapa minggu setelah itu, kata kelompok Hagit Ofran.
Langkah ini membuat Palestina marah dan mengancam akan pergi ke Dewan Keamanan PBB untuk isu ini.
PLO sedang mempertimbangkan mekanisme untuk pergi ke Dewan Keamanan dan PBB terhadap keputusan-keputusan baru Israel. Terutama karena ada resolusi internasional yang menganggap pemukiman itu ilegal, kata Wassel Abu Youssef, anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina, AFP.
Perkembangan terbaru datang menjelang Kerry mengadakan pertemuan secara terpisah dengan Netanyahu dan Abbas pada hari Rabu yang bertujuan untuk mendorong kedua belah pihak mengadakan pembicaraan damai.
Palestina menuduh Israel menggelincirkan negosiasi dengan rencana membangun pemukiman. (aljazeera.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...