Israel Bebaskan 26 Tahanan Palestina, Tapi Akan Bangun 1500 Rumah
TEPI BARAT, SATUHARAPAN.COM - Israel membebaskan 26 orang ke Gaza dan Tepi Barat di tahap kedua dari empat kelompok yang dibebaskan sesuai dengan kesepakatan terkait dengan perundingan perdamaian yang baru Israel-Palestina.
Warga Palestina menyambut mereka dengan gembira pada hari Rabu (30/10) pagi di Tepi Barat dan Jalur Gaza dimana para tahanan dipandang sebagai pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan dan diterima oleh keluarga mereka dan para pemimpin Palestina.
“Kami menyapa dan menyambut saudara-saudara kami dan kami mengkonfirmasi bahwa mereka akan kembali ke rumah mereka dan tempat lainnya,” kata Mahmoud Abbas, Presiden Palestina yang berkuasa saat ini dalam pidato di hadapan kerumunan yang menderu di Tepi Barat kota Ramallah.
“Hari ini kita berbicara tentang 104 tahanan dan perjalanan kita tidak akan selesai sampai semua sisa tahanan dibebaskan,” katanya. Tidak akan ada kesempatan sementara masih ada seorang tahanan yang masih di balik jeruji besi.”
Berita yang dirilis pada Rabu (30/10), menyatakan bahwa pembebasan itu adalah bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry yang membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan yang telah lumpuh sejak 2008.
104 warga Palestina akan dibebaskan dalam empat kelompok selama beberapa bulan mendatang.
Di Tepi Barat dan Gaza, ratusan kerabat dan simpatisan menyambut mereka pulang setelah dibebaskan. Banyak diantaranya yang telah dipenjara lebih dari 20 tahun.
Kerumunan orang-orang bergegas menuju tahanan karena mereka dibebaskan, mengangkat mereka di bahu mereka, melambaikan bendera Palestina dan menari dengan musik.
Di Gaza, dimana lima dari tahanan dibebaskan, para kerabat menulis tanda-tanda yang berbunyi: “kami tidak akan pernah melupakan pahlawan kita.”
“Hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi keluarga dan seluruh Palestina,” kata Tayser Shubair yang sedang menunggu pembebasan saudaranya di Gaza.
Hazem, saudara laki-lakinya dipenjara tahun 1994 atas kematian seorang warga Israel.
“Saudara saya adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kami bangga padanya dan kami berterimakasih kepada Presiden atas usahanya untuk membuatnya bebas.”
Ribuan warga Palestina telah ditahan di penjara Israel sejak pendudukan Israel di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur dalam perang pada tahun 1967. Banyak yang telah dipenjara atas tuduhan mulai dari melemparkan batu untuk membunuh orang-orang Israel dalam pemboman dan serangan senjata.
Israel akan Bangun 1.500 Rumah di Yerusalem Timur
Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Dalam Negeri Israel Gideon Saar sepakat untuk membangun 1.500 rumah baru di pemukiman Ramat Shlomo, Yerusalem timur, kata stasiun radio tentara Israel, Rabu (30/10).
Laporan tersebut muncul sesaat setelah Israel membebaskan 26 tahanan veteran Palestina bersamaan dengan pembicaraan perdamaian yang didukung AS.
Pekan lalu seorang pejabat Israel mengungkapkan bahwa sejumlah tender baru di blok pemukiman luas dan di Yerusalem timur akan diumumkan “beberapa bulan mendatang” sebagai bagian “kesepakatan” yang dicapai Palestina dan Washington.
Warga Palestina – yang menganggap pembangunan permukiman sebagai rintangan besar bagi perdamaian – dengan tegas menolak kesepakatan tersebut.
Pada Agustus, Israel mengumumkan rencana lebih dari 2.000 rumah pemukiman baru seiring dengan pembebasan tahanan tahap pertama, yang memicu kemarahan warga Palestina. (aljazeera.com/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...