Israel Bebaskan Pemimpin Terkemuka Hamas
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Israel pada Kamis (25/6) membebaskan Hassan Yousef, anggota Hamas parlemen Palestina, seperti yang dilaporkan oleh kelompok gerakan Islam.
Pembebasan Yousef dilakukan setahun setelah penangkapannya bersama dengan puluhan pemimpin Hamas lainnya selama kampanye pencarian militer terhadap tiga remaja Israel yang hilang.
“Pasukan pendudukan Israel pada Kamis (25/6) membebaskan Yousef setelah ia berada di penahanan administratif selama satu tahun penuh," kata Hamas dalam sebuah laporan berita di situsnya, Hamas.ps.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan AFP untuk komentar.
Tentara menangkap Yousef, yang lahir pada tahun 1954, pada Juni 2014 sebagai bagian dari menggaruk ratusan anggota Hamas di Tepi Barat yang diduduki.
Penangkapan ini dipicu oleh penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat, di mana pemerintah Israel menyalahkan gerilyawan Hamas.
Insiden dan pembunuhan balas dendam brutal seorang anak Palestina di Yerusalem Timur pada bulan berikutnya oleh ekstremis Yahudi dipicu peristiwa yang menyebabkan 51 hari serangan mematikan Israel di Jalur Gaza.
Setelah ditangkap, pengadilan militer Israel memperbarui penahanan administratif Yousef sebanyak tiga kali dan ia ditahan di penjara Ofer barat Ramallah.
Prosedur penahan yang mengacu pada mandat Inggris atas Palestina 1920-1948, Israel dapat menahan tahanan untuk periode enam bulan tanpa batas waktu dan tanpa biaya.
Hamas mengatakan Yousef, yang telah menghabiskan bertahun-tahun di penjara Israel dan terpilih untuk DPRD Palestina (PLC) pada tahun 2006 saat dalam tahanan Israel, telah berjuang sepenuhnya di gerakan sayap politik.
Sebelum ditangkap pada bulan Juni 2014, Yousef berpartisipasi dalam protes mendukung tahanan Palestina mogok makan dan diduga menyerang pasukan keamanan Otoritas Palestina, menurut Ma'an News Agency.
Pembebasan Yousef datang tak lama setelah Aziz Duwaik, pembicara terpilih PLC, juga dibebaskan dari penjara Israel setelah menghabiskan satu tahun di balik jeruji besi.
Yousef dikenal karena telah tidak mengakui anaknya setelah ia bekerja sebagai informan bagi Shin Bet badan keamanan internal Israel di bawah codename "The Green Prince".
Anaknya yang berusia 36 tahun, Mosab Hassan Yousef, mengakui beberapa tahun yang lalu menjadi informan penting untuk layanan keamanan dalam negeri Israel selama Intifada Kedua (pemberontakan) yang dimulai pada tahun 2000.
Menurut Ahrar Center, sebuah organisasi terkait hak-hak tahanan Palestina mengatakan ada 10 anggota parlemen Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Pasukan Israel secara teratur menyerang rumah warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan menahan penduduk setempat.
Lebih dari 6.500 orang Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara di seluruh Israel, menurut angka resmi Palestina. (middleeasteye.net)
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...