Israel Berang dengan Pesan Natal Presiden Palestina
BETHLEHEM PALESTINA, SATUHARAPAN.COM – Israel menuduh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, lewat pesan Natal-nya berupaya menulis ulang sejarah. Pesan Natal Presiden Palestina itu menyebut Yesus Kristus seorang utusan Palestina.
"Dia seharusnya membaca Injil sebelum mengucapkan hal omong kosong ofensif itu, tetapi kami akan mengampuni dia karena dia tidak tahu apa yang dia lakukan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor.
Dia menyebut pernyataan Abbas sebagai sebuah penulisan ulang sejarah yang menghina.
Palestine News Network melaporkan pesan Natal Abbas pada Senin (23/12). Dia menulis Palestina “menyebarluaskan salam hangat hari raya.... Di Betlehem lebih dari 2.000 tahun lalu, Yesus Kristus dilahirkan, seorang utusan Palestina yang akan menjadi cahaya penuntun bagi jutaan orang di seluruh dunia.”
"Kami merayakan Natal di Betlehem di bawah pendudukan .... Kami memikirkan rakyat kami di Gaza , terjebak di bawah pengepungan .... Doa kami ada di gereja-gereja dan masjid-masjid Yerusalem yang mengingatkan dunia akan modal jati diri Arab kami yang diduduki," tulis Abbas.
"Kami tengah proses negosiasi dengan Israel, dan kami berkomitmen membawa perdamaian yang adil ke wilayah itu, termasuk mengakhiri pendudukan Tanah Suci dengan pembentukan negara Palestina merdeka dan berdaulat penuh pada perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.” (United Press International)
Editor : Bayu Probo
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...