Israel dan AS Diperkirakan Boikot Konferensi tentang Palestina di Jenewa
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Satu konferensi akan diadakan bulan ini di Jenewa untuk memeriksa penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional di wilayah Palestina yang diduduki.
Namun Israel dan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan menghadiri konferensi 17 Desember yang dikhususkan untuk Konvensi Jenewa Keempat, yang mendefinisikan perlindungan kemanusiaan bagi warga sipil di zona perang itu.
Konferensi, yang lama dipersiapkan, muncul setelah pejabat senior Palestina meninggal dalam konfrontasi dengan pasukan Israel, yang menambah ketegangan dan berpotensi menmicu putaran kekerasan lain di wilayah pendudukan itu.
Meskipun boikot diperkirakan dari Israel dan Amerika Serikat, Presiden Swiss Didier Burkhalter mengatakan kepada media setempat bahwa ia mengharapkan "partisipasi sangat besar" dalam konferensi dan konsultasi telah berlangsung pada oekan-pekan ini.
"Tujuan kami adalah untuk memajukan hukum kemanusiaan internasional," kata Burkhalter.
"Bahkan jika Israel dan Amerika Serikat memboikot pertemuan itu, masyarakat internasional harus berbicara tentang masalah ini. Tidak ada rencana untuk melakukan pencemaran nama baik Israel dari Swiss," katanya.
Dalam menyerukan pertemuan itu, Swiss merespons rekomendasi dari Majelis Umum PBB atas permintaan otoritas Palestina.
Majelis menyetujui satu resolusi pada tahun 2009 yang meminta Swiss untuk memimpin konsultasi-konsultasi mengenai penyelenggaraan konferensi tersebut.
Konsultasi-konsultasi telah ditangguhkan sejak 2011 sebelum kembali diluncurkan pada Juli dan "massa kritis negara-negara trans-regional telah menyatakan dukungan mereka" untuk konferensi yang akan digelar, demikian kata kementerian luar negeri Swiss.
Perwakilan permanen untuk PBB di Jenewa diharapkan untuk menghadiri konferensi ini. (AFP/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...