Israel dan Tiongkok Mulai Perundingan Perdagangan Bebas
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok dan Israel secara resmi memulai perundingan perjanjian perdagangan bebas pada hari Selasa (29/3) yang menurut para pejabat, dapat meningkatkan perdagangan dua kali lipat antara negara adidaya Asia dan Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan dimulainya pembicaraan itu setelah ia bertemu dan menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu Yandong, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters. Kedua negara yang perdagangannya saat ini bernilai sekitar $ 8 miliar telah mengadakan pembicaraan untuk mengksplorasi kemungkinan adanya kesepakatan sejak bulan Mei 2013.
"Kerjasama antara Israel dan Tiongkok dapat memberi hasil yang besar, dan kami percaya Israel dapat menjadi pasangan yang sempurna," kata Netanyahu, menurut pernyataan dari kantornya.
Pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel juga mengutip pernyataan Liu yang mengatakan Israel "terkenal di dunia karena inovasi" dan bahwa Tiongkok akan memulai "proyek besar bersama" dengan negara itu.
Netanyahu ingin mendiversifikasi hubungan perdagangan Israel di luar negeri, sebagian karena adanya kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan negara pada mitra dagang terbesarnya, Eropa.
Kantor Netanyahu mengatakan perjanjian perdagangan bebas bisa dua kali lipat dari perdagangan bilateral dan investasi. Pada pertemuan Selasa, Tiongkok dan Israel juga menandatangani 13 perjanjian kerjasama, termasuk dalam pengembangan energi dan air.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada Reuters ia optimis kesepakatan dengan Tiongkok bisa diselesaikan dalam waktu sekitar satu tahun.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...