Israel: Flu Burung Akibatkan Ribuan Bangau Mati
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Wabah flu burung menyebabkan lebih dari 5.000 burung bangau yang bermigrasi di Israel mati, sehingga mendorong otoritas untuk melarang kunjungan ke salah satu cagar alam Hula yang populer.
Otoritas juga memperingatkan soal kemungkinan kelangkaan telur saat peternakan setempat melakukan pemusnahan sebagai langkah antisipasi.
"Ini menjadi pukulan terburuk bagi satwa liar dalam sejarah Israel," kata menteri lingkungan, Tamar Zandberg di Twitter.
Sementara itu, para petugas yang berpakaian pelindung dari zat berbahaya mengumpulkan bangkai-bangkai bangau dari danau Cagar Alam Hula di utara dan rawa-rawa terpencil.
Uri Naveh, seorang ilmuwan senior di Otoritas Taman dan Alam Israel, mengatakan situasinya belum terkendali. “Banyak burung yang mati di tengah badan air sehingga sulit untuk dikeluarkan.” katanya hari Senin (27/12).
Tamar Zandberg menyebut krisis itu sebagai “kerusakan paling serius terhadap satwa liar dalam sejarah negara itu.” "Tingkat kerusakannya masih belum jelas," tweetnya.
Sementara itu, ratusan ribu ayam telah dimusnahkan, katanya.
Media Israel melaporkan bahwa anak-anak yang berkunjung ke cagar alam itu mungkin telah memegang seekor burung bangau yang terinfeksi dan kemudian menjadi perantara penyebaran virus.
Otoritas sedang berupaya untuk mengimpor telur dan mengantisipasi kelangkaan telur akibat pemusnahan, menurut laporan tersebut.
Yaron Michaeli, juru bicara taman Danau Hula, tempat populasi bangau berpusat, mengatakan para pekerja memindahkan bangkai secepat mungkin, khawatir mereka dapat menginfeksi satwa liar lainnya. Dafna Yurista, juru bicara Kementerian Pertanian, mengatakan setengah juta ayam di daerah itu disembelih untuk mencegah penyebaran penyakit.
Sekitar 500.000 bangau melewati Israel setiap tahun dalam perjalanan ke Afrika dan sejumlah kecil tetap di belakang, kata Michaeli.
Tahun ini, diperkirakan 30.000 burung bangau tinggal di Israel selama musim dingin.
Michaeli mengatakan diyakini bahwa burung bangau itu terinfeksi oleh burung-burung kecil yang melakukan kontak dengan peternakan yang menderita wabah.
Media Israel memuat foto-foto pekerja berjas hazmat putih yang mengumpulkan bangkai burung bangau setelah burung-burung itu pertama kali ditemukan sakit sekitar 10 hari yang lalu. Michaeli mengatakan jumlah kematian di antara crane(bangau) tampaknya telah stabil dalam beberapa hari terakhir. "Ini pertanda baik," katanya. “Mereka mungkin mulai melupakan ini. Kami sangat berharap.”
Kantor Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan para pejabat dari kementerian pertanian, lingkungan dan kesehatan sedang memantau situasi. Tidak ada informasi langsung tentang infeksi di antara orang-orang, katanya. Pembersihan berjalan lebih lambat dari yang diharapkan. “Kami mencoba untuk melihat apakah ada solusi lain,” kata Naveh. (Reuters/AP)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...