Israel Konfirmasi 306 Tentaranya Tewas Sejak Serangan Hamas pada 7 Oktober
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Militer Israel mengatakan pada hari Kamis (19/10) bahwa jumlah tentara yang tewas sejak serangan pada hari Sabtu, 7 Oktober setidaknya 306 orang.
Sementara itu, dilaporkan bahwa seorang anak laki-laki dan seorang perempuan yang termasuk di antara sejumlah orang yang dibunuh oleh kelompok bersenjata Hamas di sebuah desa perbatasan Israel telah ditemukan dan diidentifikasi.
Itu terjadi 11 hari setelah serangan lintas batas dari Gaza, kata kelompok bantuan medis dan pemulihan korban Zaka.
Sisa-sisa dua korban yang baru ditemukan ditemukan saat penggeledahan di sebuah rumah yang terbakar di Beeri, sebuah kibbutz, atau pertanian komunal, kata Zaka pada hari Rabu (18/10) malam.
“Mayat mereka dibakar setelah mereka dibunuh,” katanya dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan nama keduanya atau menjelaskan kemungkinan hubungan di antara mereka.
Para pejabat Israel sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas sedikitnya 108 orang di Beeri, sekitar 10 persen dari populasinya. Setidaknya selusin komunitas Israel lainnya juga diserang oleh orang-orang bersenjata.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Rabu menyampaikan kepada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden bahwa jumlah korban tewas yang diperbarui pada tanggal 7 Oktober adalah 1.400 orang.
Para pejabat Israel mengatakan jumlah korban terus bertambah karena pemeriksaan forensik memungkinkan identifikasi mayat-mayat yang rusak parah.
Laporan lainnya menyebutkan tentara Israel melancarkan lebih banyak serangan udara terhadap sasaran milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis (19/10).
Di antara sasarannya adalah sebuah pos pengamatan militer tempat rudal anti tank yang dipandu ditembakkan ke arah kota utara Rosh Hanikra pada hari Rabu, kata IDF seperti dikutip oleh Times of Israel.
IDF menambahkan, serangan tersebut dilakukan sebagai respons atas insiden penembakan di Israel selama sehari terakhir.
“Di sektor utara, pesawat angkatan udara menyerang posisi militer organisasi teroris Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon dalam semalam. Di antaranya juga posisi peluncuran rudal anti tank di Rosh Hankara kemarin di Tzuhorim,” kata juru bicara IDF, Brigadir Jenderal Daniel Bagri, dalam sebuah pernyataan.
Bagri menambahkan: “Tujuan serangan ini adalah untuk melemahkan sistem kolektif Hizbullah dan menyerang kemampuannya. Kami terus merespons setiap serangan dari wilayah Lebanon dengan segera. Pasukan IDF terus dikerahkan secara besar-besaran di perbatasan, waspada dan siap menghadapi semua skenario pertahanan dan serangan.”
Tel Aviv mengatakan bahwa Hizbullah telah menembakkan puluhan rudal anti-tank, roket, dan mortir ke posisi militer Israel dan kota-kota Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, dan juga mengirimkan orang-orang bersenjata untuk menyusup ke Israel.
Awal pekan ini, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperingatkan Hizbullah akan respons “mematikan” jika mereka terus melakukan serangan terhadap Israel.
Hizbullah mengatakan pekan lalu bahwa seruan internasional dan regional agar kelompok tersebut tidak terlibat dalam konflik Hamas-Israel tidak akan diindahkan.
“Seruan di balik layar yang dilakukan oleh negara-negara besar, negara-negara Arab, utusan PBB, yang secara langsung dan tidak langsung meminta kami untuk tidak ikut campur tidak akan berpengaruh,” kata wakil ketua Hizbullah, Naim Qassem seperti dikutip oleh TV Al Manar milik Hizbullah.
“Hizbullah mengetahui tugasnya dengan sangat baik. Kami siap dan siap, sepenuhnya siap.” (Reuters/ Al Arabiya/Times of Israel)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...