Israel Kritik DK PBB Terkait Sikapnya pada Serangan Hamas 7 Oktober
PBB, SATUHARAPAN.COM-Duta Besar Israel untuk PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) mengkritik Dewan Keamanan atas tanggapannya terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober setelah pemungutan suara pada hari Jumat (22/12) untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Fokus PBB hanya pada mekanisme bantuan ke Gaza tidak diperlukan dan tidak sesuai dengan kenyataan, Israel sudah mengizinkan pengiriman bantuan dalam skala yang diperlukan,” kata Gilad Erdan. “PBB seharusnya fokus pada krisis kemanusiaan yang dialami para sandera.”
Erdan juga berterima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungan kuatnya terhadap Israel selama perundingan resolusi tersebut, yang menurutnya menjaga otoritas keamanan Israel untuk memeriksa bantuan yang masuk ke Gaza.
Dewan Keamanan PBB menyetujui upaya yang lebih lunak untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mengupayakan langkah-langkah untuk menciptakan kondisi guna mengakhiri pertempuran pada hari Jumat, beberapa jam setelah Israel mengisyaratkan pihaknya memperluas serangan darat di daerah kantong Palestina.
Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utama Israel dan mengancam akan memveto usulan Dewan Keamanan PBB selama berhari-hari perselisihan, memilih untuk abstain setelah ada perubahan dalam pernyataan mengenai penghentian permusuhan dan pemantauan bantuan, sebuah langkah yang memungkinkan pemungutan suara tetap berjalan.
Washington secara teratur mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, namun semakin khawatir atas penderitaan 2,3 juta penduduk Gaza di tengah melonjaknya angka kematian dan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Dalam informasi terbaru mengenai korban jiwa, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 20.057 warga Palestina telah tewas dan 53.320 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.
Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk memberantas Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza, setelah para pejuang kelompok tersebut melancarkan serangan lintas batas ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang, menurut penghitungan Israel.
Resolusi Dewan Keamanan yang diadopsi “menyerukan langkah-langkah mendesak untuk segera memungkinkan akses kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan, dan memperluas akses kemanusiaan serta menciptakan kondisi untuk penghentian permusuhan yang berkelanjutan.” Draf awal menyerukan “penghentian permusuhan yang mendesak dan berkelanjutan” untuk memungkinkan akses bantuan. (dengan Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...