Israel Larang Yahudi Berdoa di Kompleks Masjid Al-Aqsa
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Israel hari Rabu (22/10) tidak akan mengizinkan umat Yahudi melakukan doa di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, setelah mendapat laporan dari Yordania, kebijakan mengizinkan umat Yahudi berdoa di Masjid Al-Aqsa menimbulkan kekhawatiran di dunia Arab.
“Tidak ada niat kami mengubah status quo di Temple Mount,” kata sumber pejabat di Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menggunakan istilah Israel dalam menyebut kompleks peribadatan itu yang terletak di Kota Tua.
Temple Mount yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa, sering menjadi pusat ketegangan karena merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam sekaligus merupakan tempat tersuci dalam agama Yahudi. Yahudi percaya daerah tersebut adalah situs Bait Allah.
Kunjungan kelompok non-Muslim ke Temple Mount diizinkan dan diatur oleh polisi, namun orang-orang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa dan masuk ke Masjid Al-Aqsa karena dikhawatirkan memicu bentrokan.
Pekan lalu kelompok nasionalis Israel mendatangi Temple Mount dan mengakibatkan bentrokan antara pemuda Palestina dengan polisi Israel, lalu muncul protes dari Yordania. Palestina khawatir kunjungan-kunjungan ke Temple Mount dapat memicu bentrokan yang lebih besar lagi.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas merespons aksi bentrokan dengan berjanji akan mencegah para “pemukim” -sebutan Palestina untuk kelompok Yahudi religius- memasuki Temple Mount.
Surat kabar Haaretz hari Rabu (22/10) menyatakan Yordania telah meminta klarifikasi atas wacana Israel mengizinkan umat Yahudi berdoa di Temple Mount.
Seorang pejabat Yordania mengatakan kepada AFP ada "sesuatu yang baru" dalam laporan, mengatakan Amman telah meminta klarifikasi tentang masalah tersebut minggu yang lalu dan Israel menyatakan tidak ada niatan mengubah status quo.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...