WCC: Kristen dan Hindu Berupaya Wujudkan Perdamaian
DHULIKHEL, SATUHARAPAN.COM - Di negara-negara Asia Selatan yang rentan dengan konflik heterogenitas agama, Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) menekankan bahwa Kristen dan Hindu sebagai stakeholder harus lebih berperan dalam membangun keadilan dan perdamaian, peran yang lebih dari sekedar politik mayoritas dan minoritas.
Konferensi yang diselenggarakan oleh WCC bekerja sama dengan Peace Centre India di Nagpur dan Dewan Nasional Gereja-Gereja di Nepal yang diadakan pekan lalu di Dhulikhel, Nepal membahas kondisi itu.
Acara dihadiri sekitar 30 peserta dari Bangladesh, India, dan Nepal, yang terdiri atas pemimpin agama, ulama, tokoh pemuda, teolog, aktivis sosial dan lingkungan hidup, serta perwakilan organisasi.
Dialog bilateral antaragama dalam konferensi ini mengajak peserta melakukan refleksi terhadap isu-isu penting dan kontroversial, termasuk diskriminasi berdasarkan kasta dan jenis kelamin, serta konversi agama di wilayah tersebut.
Pdt Dr Rajkumar Peniel, program eksekutif WCC untuk dialog kerjasama antaragama mengatakan konferensi bertajuk “Marga-Darshan” ini digelar untuk menemukan cara memperoleh keadilan dan perdamaian.
"Berdasarkan gagasan Marga-Darshan, Hindu dan Kristen membayangkan sebuah dunia di mana perdamaian dipupuk dan keadilan ditindaklanjuti," kata Rajkumar.
Ia menambahkan perziarahan memperkuat visi gerakan rakyat dan berorientasi pada bidang-bidang sosial, ekonomi, dan keadilan.
"Acara ini telah membantu orang Kristen dan Hindu agar dapat berjalan bersama-sama menuju keadilan dan perdamaian melalui dialog dan diakonia," kata Kasta Dip Peace Centre India.
Dia menekankan bahwa "perlu terus mencari sumber-sumber untuk keadilan dan perdamaian dari berbagai tradisi spiritual yang kaya dan mendalam". (oikoumene.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...