Israel: Serangan ke Rumah Sakit di Gaza Sangat Pasti oleh Jihad Islam Palestina
GAZA, SATUHARAPAN.COM-Juru bicara Angkatan Darat Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pada hari Rabu (18/10) bahwa penyelidikan penuh telah diluncurkan terhadap serangan roket terhadap sebuah rumah sakit di Gaza, yang menyebabkan ratusan korban jiwa.
Dia mengatakan Israel “sangat yakin” bahwa itu adalah akibat dari kegagalan roket yang diluncurkan oleh Jihad Islam Palestina, kelompok militan lain yang berbasis di daerah kantong tersebut ke Israel.
Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, menyalahkan Israel atas ledakan mematikan hari Selasa (17/10) itu.
IDF mengatakan analisis rekaman udara menegaskan bahwa tidak ada serangan langsung yang mengenai rumah sakit itu sendiri.
Dalam sebuah pernyataan, Hagari mengatakan Israel melakukan peninjauan segera dengan “semua cabang IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yang relevan” setelah serangan pada hari Selasa.
Dia mengklaim bahwa pada pukul 18:15 (waktu setempat-Red.), rentetan roket ditembakkan oleh Hamas ke Israel. Tak lama kemudian, pada pukul 18:59, sekitar sepuluh roket ditembakkan oleh Jihad Islam dari kuburan terdekat.
Pada saat itulah, pukul 18:59, ada laporan ledakan di rumah sakit di Kota Gaza, kata Hagari.
“Menurut intelijen kami, Hamas memeriksa laporan tersebut, memahami bahwa itu adalah roket Jihad Islam yang salah sasaran, dan memutuskan untuk meluncurkan serangan media global untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Hagari lebih lanjut, sambil menambahkan: “Mereka bahkan membesar-besarkan laporan tersebut,” tentang jumlah korban. Mereka paham, dengan kepastian mutlak, bahwa yang merusak rumah sakit adalah roket yang salah sasaran oleh Jihad Islam.”
Hagari mengatakan analisis rekaman udara yang diperoleh Angkatan Darat Israel mengonfirmasi bahwa tidak ada serangan langsung yang mengenai rumah sakit tersebut.
“Lokasi yang rusak hanya di luar rumah sakit, di tempat parkir, di mana terlihat tanda-tanda kebakaran, namun tidak ada kawah dan tidak ada kerusakan struktural pada bangunan di sekitarnya,” katanya.
Dia mengatakan setiap kerusakan yang disebabkan oleh amunisi udara akan memiliki sifat yang berbeda. “Kami akan melihat kawah dan kerusakan struktural pada bangunan, namun keduanya tidak teridentifikasi dalam insiden ini.”
Menurut Hagari: “Besarnya kerusakan yang kita lihat di sini disebabkan oleh hulu ledak roket Jihad Islam, namun sebagian besar bahan bakar roket masih terlihat karena jarak tempuh yang pendek (karena peluncurannya gagal).”
Menyangkal apa yang diberitakan di sebagian media, Hagari berkata: “Banyak media segera melaporkan klaim Hamas yang belum diverifikasi. Itu adalah kebohongan yang disebarkan oleh Hamas.”
Dia menambahkan: “Saya ingin memperjelas sesuatu. Mustahil mengetahui apa yang terjadi secepat yang diklaim Hamas. Ini seharusnya menjadi tanda peringatan awal bagi banyak orang. Tidak seperti Hamas, IDF melancarkan pemeriksaan langsung, yang diawasi oleh tingkat komando tertinggi.”
Lebih lanjut dia membenarkan pendirian Israel mengenai masalah ini, Laksamana Muda mengatakan: “Pertama, kami memastikan bahwa tidak ada tembakan IDF, melalui darat, laut atau udara, yang mengenai rumah sakit. Kedua, sistem radar kami melacak roket yang ditembakkan oleh teroris dari dalam Gaza pada saat ledakan terjadi. Analisis lintasan dari rentetan roket menegaskan bahwa roket ditembakkan di dekat rumah sakit.”
Dia lebih lanjut mengatakan: “Selain itu, ada dua video independen yang menunjukkan kegagalan peluncuran roket dan kelanjutan penerbangan roket menuju darat, di Jalur Gaza, jatuh di kompleks rumah sakit.”
Dia mengatakan ada intelijen yang menyadap komunikasi antara para teroris, membahas kesalahan penembakan roket. “Para teroris menyadari bahwa sebuah roket telah salah sasaran dan membuat rujukan khusus ke rumah sakit.
“Kami telah memeriksa silang penyadapan ini dengan sumber intelijen lain untuk memastikan keakuratannya.”
Hagari mengatakan, wajar jika roket yang ditembakkan ke Israel mendarat pendek dan jatuh di dalam Gaza.
“Roket-roket ini tidak mengenai Israel dan menyebabkan korban jiwa di pihak Palestina. Selama perang ini, kami menghitung ada sekitar 450 roket yang salah sasaran dan jatuh di wilayah Gaza, dan warga sipil Palestinalah yang menanggung akibatnya.”
“Kami juga membagikan informasi ini dengan mitra kami, pertama dan terutama Amerika Serikat. Kami menginginkan transparansi maksimum karena kami menanggapi setiap insiden yang melibatkan warga sipil dengan sangat serius,” kata Hagari, seraya menambahkan bahwa insiden ini menunjukkan betapa tuduhan palsu dan tidak berdasar yang dilakukan teroris terhadap Israel dapat mengobarkan ketegangan di wilayah tersebut. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...