Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 13:22 WIB | Minggu, 28 Juli 2024

Israel Serangan Sekolah, Disebut Pusat Komando Hamas, 30 Tewas

Warga Palestina meninggalkan sekolah yang melindungi orang-orang terlantar setelah serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. (Foto: Reuters)

JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 30 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di sebuah sekolah di Deir al-Balah di Gaza tengah, kata pejabat kesehatan Palestina, dan militer Israel mengatakan telah menyerang pusat komando Hamas.

Kementerian kesehatan Gaza dan kantor media pemerintah yang dikelola Hamas memberikan jumlah korban tewas dalam serangan di sekolah di Deir al-Balah, salah satu daerah yang paling padat penduduknya dengan keluarga terlantar, dan mengatakan lebih dari 100 lainnya terluka.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menargetkan "pusat komando dan kendali Hamas di dalam kompleks sekolah Khadija di Gaza tengah."

Pernyataan tersebut mengatakan sekolah tersebut digunakan untuk melancarkan serangan terhadap pasukan dan sebagai tempat penyimpanan senjata dan memperingatkan warga sipil sebelum serangan.

Di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, ambulans bergegas membawa warga Palestina yang terluka ke fasilitas medis. Beberapa yang terluka juga datang dengan berjalan kaki, dengan pakaian mereka berlumuran darah.

Dalam serangan sebelumnya yang menghantam infrastruktur sipil, militer Israel menyalahkan kelompok militan Hamas karena membahayakan warga sipil, menuduhnya beroperasi di lingkungan padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit sebagai kedok. Hamas membantahnya.

Sebelumnya pada hari Sabtu, media resmi Palestina mengatakan bahwa sedikitnya 14 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak fajar di kota selatan Khan Younis dan bahwa jenazah mereka dibawa ke Kompleks Medis Al-Nasser.

Militer Israel memberi tahu warga Palestina untuk sementara waktu mengungsi dari lingkungan selatan Khan Younis sehingga mereka dapat "beroperasi secara paksa" di sana, memberi tahu mereka untuk pindah ke daerah kemanusiaan di Al-Mawasi, kata pernyataan militer.

Militer mengatakan seruannya untuk mengungsi disampaikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

Di kamp pengungsi Al-Bureij, lima warga Palestina tewas sebelumnya dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah, sementara empat lainnya tewas dalam serangan lain terhadap sebuah rumah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kata petugas medis.

Pejabat PBB dan kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang dan gagal memastikan warga sipil memiliki tempat yang aman untuk dituju, yang dibantahnya.

Pada hari Jumat (26/7), militer mengatakan pasukannya bertempur melawan pejuang Palestina di Khan Younis, dan menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, saat mereka berusaha menekan unit militan kecil yang terus menyerang pasukan dengan tembakan mortir.

Pertempuran tersebut, lebih dari sembilan bulan setelah dimulainya invasi Israel ke Gaza menyusul serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, menggarisbawahi kesulitan yang dialami militer Israel dalam melenyapkan pejuang kelompok tersebut di tengah perlawanan yang terus berlanjut.

Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di daerah kantong itu, menurut otoritas kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara pejuang dan non-pejuang.

Sekitar 1.200 orang tewas dan 250 orang disandera dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan, menurut penghitungan Israel.

Militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk sementara mengungsi dari wilayah selatan Khan Younis di Gaza sehingga mereka dapat "beroperasi dengan paksa" di sana, dan memerintahkan mereka untuk pindah ke daerah kemanusiaan di Al-Mawasi, demikian pernyataan dari militer pada hari Sabtu.

Pertempuran tersebut, yang telah berlangsung lebih dari sembilan bulan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza menyusul serangan pada tanggal 7 Oktober, menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi militer Israel dalam melenyapkan para pejuang kelompok militan tersebut di tengah perlawanan yang terus berlanjut.

Pada hari Jumat, militer mengatakan bahwa pasukannya bertempur melawan para pejuang Palestina di Khan Younis, sebuah kota di selatan daerah kantong tersebut, dan menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, karena mereka berusaha untuk menekan unit-unit militan kecil yang terus menyerang pasukan dengan tembakan mortir.

Media resmi Palestina mengatakan bahwa sedikitnya 14 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Khan Younis sejak fajar pada hari Sabtu dan bahwa jenazah mereka dibawa ke Kompleks Medis Al-Nasser.

Militer mengatakan pada hari Sabtu (27/7) bahwa seruannya untuk mengungsi dikomunikasikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

Pejabat PBB dan kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang tersebut, yang dibantahnya.

Militer Israel menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil, menuduhnya beroperasi di lingkungan yang padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit sebagai kedok, sesuatu yang. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home