Israel Setujui Pembangunan 2.200 Rumah di Tepi Barat
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Israel telah memberikan persetujuan awal untuk pembangunan sekitar 2.200 rumah di Tepi Barat dalam 15 tahun mendatang, menurut dokumen yang terungkap hari Senin (9/11).
Dokumen dari rapat komisi perencanaan tanggal 21 Oktober menyebutkan pembangunan itu akan dilakukan di beberapa kawasan permukiman sebelah timur Ramallah, Palestina, sebelum tahun 2030.
Hagit Ofran, dari kelompok anti-permukiman "Peace Now", mengatakan akan perlu beberapa tahun lagi sebelum konstruksi bisa dilakukan karena proposal itu masih harus melalui sejumlah tahap. Meskipun demikian, kata Ofran, persetujuan awal itu menunjukkan visi seperti apa yang dicanangkan pemerintah Israel untuk kawasan tersebut.
Rakyat Palestina menginginkan semua wilayah Tepi Barat, yang direbut Israel dalam perang tahun 1967, sebagai bagian dari negara mereka di masa depan. Masyarakat internasional menentang pembangunan permukiman semacam itu oleh Israel karena dianggap menghambat upaya Palestina menjadi sebuah negara.
Rapat tanggal 21 Oktober itu berlangsung ditengah ketegangan baru antara Israel dan Palestina.
Hari Senin, satu lagi perempuan Palestina tewas ditembak pasukan Israel karena berusaha menikam satpam di sebuah pos pemeriksaan di Tepi Barat.
Sejak pertengahan September, 12 orang Israel telah tewas akibat ditikam warga Palestina sedangkan 75 orang Palestina telah tewas akibat serangan Israel.
Ketegangan terbaru ini dipicu sengketa mengenai sebuah kompleks yang dianggap suci baik oleh umat Yahudi maupun Muslim, dan dengan cepat menyebar ke Israel, Tepi Barat dan Jalur Gaza. (voa)
Editor : Eben E. Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...