Israel: Temuan Prancis Soal Kematian Arafat Tidak Mengejutkan
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Israel tidak terkejut dengan hasil penyelidikan Prancis terhadap kematian mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat yang melaporkan bahwa dia meninggal karena penyebab alami, seperti yang disampaikan pejabat Israel, hari Selasa (3/12).
“Ini tidak mengejutkan,” kata juru bicara kementerian luar negeri Israel, Yigal Palmor, kepada AFP, setelah seorang sumber dekat penyelidikan Prancis mengatakan bahwa para ahli menampik teori bahwa kematian Arafat terjadi karena diracun.
Tapi tim dari Palestina yang menyelidiki kematian Arafat dan keponakannya mengatakan bahwa mereka meragukan laporan penyelidikan yang dilakukan Prancis.
“Kami perlu mempelajari laporan tersebut. Kami tidak bisa berkomentar apa pun hingga kami melihatnya terlebih dahulu,” kata Tawfiq Tirawi, kepala penyelidikan Otoritas Palestina.
Keponakan Arafat, Nasser al-Qidwa, mengatakan, "Hingga saat ini, saya belum melihat laporannya. Tapi pada prinsipnya, informasi baru apa pun mengenai kematian Arafat, terutama dari Prancis, perlu menguatkan laporan medis pertama mengenai kematiannya pada 2004.”
Pejabat Palestina menegaskan kembali dugaan bahwa Arafat dibunuh, dengan beberapa dari mereka menuding Israel sebagai dalangnya.
Pada hari Selasa, seorang sumber yang mengetahui penyelidikan Prancis tersebut mengatakan kepada AFP bahwa laporan mengenai temuannya “menampik teori soal penggunaan racun dan menyatakan bahwa kematiannya karena penyebab alami.”
Penemuan Prancis berbeda secara signifikan dari hasil penyelidikan ilmuwan Swiss, yang mengatakan bulan lalu bahwa penelitian mereka menemukan Arafat tewas karena dibunuh dengan menggunakan racun polonium 210.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...