Israel Terima Usulan Gencatan Senjata Mesir
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Kabinet keamanan Israel pada Selasa (15/7) menerima usulan gencatan senjata Mesir, ujar seorang juru bicara pemerintah, setelah serangan terburuk dalam beberapa tahun terakhir selama sepekan di dan sekitar Gaza.
“Kabinet memutuskan untuk menerima inisiatif Mesir atas gencatan senjata yang dimulai pada hari ini pukul 9 pagi (waktu setempat),” kata Ofir Gendelman, juru bicara bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di akun Twitter-nya.
Para menteri dalam kabinet keamanan memulai pertemuan pada Selasa dini hari untuk mempertimbangkan usulan gencatan senjata yang segera dimulai pada 0600 GMT.
Radio militer menyebutkan tidak ada penerimaan paralel dari inisiatif tersebut oleh Hamas, gerakan Islamis Palestina yang menguasai Jalur Gaza.
Belum ada laporan atas serangan roket ke Israel setelah tenggat waktu tersebut, dengan pihak militer mengatakan hanya dua roket yang jatuh di wilayah selatan semalam, dan dua roket lainnya dicegat 15 menit sebelum inisiatif Mesir diberlakukan.
Semalam, juru bicara Hamas Fawzi Barhum mengatakan kepada AFP bahwa tidak akan ada gencatan senjata tanpa kesepakatan yang sepenuhnya resmi untuk mengakhiri permusuhan.
“Pada masa perang, Anda tidak menerima gencatan senjata lalu bernegosiasi,” ujarnya.
Sedangkan sayap militer, Brigade Ezzedine al-Qassam, juga menolak usulan itu sebagai “tanda menyerah”, dan berjanji akan “meningkatkan” serangannya ke Israel.
Obama Sambut Usulan Gencatan Senjata
Sebelumnya, Presiden Barack Obama pada Senin menyambut usulan Mesir agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata di Gaza, mengatakan bahwa dirinya berharap bahwa langkah tersebut dapat memulihkan ketenangan.
Dalam acara buka bersama untuk merayakan bulan Ramadan bagi umat Islam, Obama juga mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela dirinya sendiri terhadap serangan roket namun menggambarkan kematian warga sipil Palestina dalam konflik tersebut sebagai sebuah “tragedi.”
Obama berbicara setelah Mesir mengatakan bahwa gencatan senjata harus dimulai pada Selasa dan pihaknya bersedia menjadi tuan rumah bagi delegasi Israel dan Palestina untuk perundingan setelah gencatan senjata dilakukan.
Obama mengatakan bahwa prioritas Washington adalah mengulangi gencatan senjata pada 2012 antara Israel dan Hamas setelah ledakan aksi kekerasan sebelumnya.
“Kami bersyukur bahwa Mesir membuat usulan untuk mencapai tujuan ini, yang kami harap bisa memulihkan ketenangan seperti yang kami inginkan,” ungkap Obama di State Dining Room di Gedung Putih.
“Gambaran yang kami lihat di Gaza dan di Israel sangat memilukan,” ia menambahkan.
“Saya ingin menegaskan bahwa tidak ada satu pun negara yang dapat menerima roket-roket yang ditembakkan terhadap warga sipil. Kami tegaskan - Israel memiliki hak untuk membela dirinya dari serangan Hamas.” (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...