Hamas Tolak Proposal Gencatan Senjata Mesir
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Kelompok bersenjata Hamas pada Selasa menolak usulan gencatan senjata di Gaza yang diajukan Mesir, mengancam akan “memperuncing” konfliknya dengan Israel jika persyaratan gencatan senjata tidak memuaskan.
“Belum ada pihak resmi atau tidak resmi yang mendekati kami sehubungan dengan gencatan senjata yang dibicarakan di media ... (tapi) jika isi dari proposal tersebut benar, itu sama saja dengan menyerahkan diri dan kami menolaknya mentah-mentah,” kata Brigade Ezzedine al-Qassam dalam sebuah pernyataan, Selasa (14/7).
“Pertempuran kami dengan musuh akan makin sengit,” ia menegaskan.
Mesir pada Senin malam mengusulkan supaya Israel dan Hamas mengakhiri pertempuran pada Selasa pukul 0600 GMT, setelah tujuh hari pertumpahan darah di Gaza yang menewaskan sedikitnya 186 warga Palestina, beberapa dari mereka wanita dan anak-anak.
Selama Operation Protective Edge yang diluncurkan Israel pada 8 Juli untuk mengadang serangan roket dari militan Gaza, Israel dan Hamas telah ratusan kali saling melancarkan serangan udara dan roket.
Sampai saat ini belum ada warga Israel yang tewas.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyambut baik usulan Mesir, dan kabinet Israel mengatakan pihaknya akan bertemu pada Selasa untuk membahas masalah tersebut.
Namun, Hamas menolak menghentikan serangan kecuali perjanjian yang komprehensif terbentuk.
Hamas mengatakan pihaknya ingin blokade Israel di Gaza diangkat, bersama dengan pembukaan perbatasan Rafah ke Mesir dalam kesepakatan gencatan senjata. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...