Israel: Tidak Ada Kesepakatan Sebelum Palestina Akui Negara Yahudi
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa (11/3) mengesampingkan semua kesepakatan dengan Palestina kecuali mereka mengakui Israel sebagai negara Yahudi dan mencabut hak pengungsi untuk kembali.
“Saya tidak akan menyepakati apa pun yang tidak membatalkan ‘hak (pengungsi) untuk kembali’ dan tidak memasukkan pengakuan Palestina atas negara Yahudi tersebut,” ujar juru bicara Netanyahu Ofir Gendelman di akun Twitter resminya.
Komentar Netanyahu, dilontarkan sebagai tanggapan terhadap keputusan faksi sayap kanan Likud-Beitenu, menyinggung salah satu aspek paling sensitif dalam pembicaraan damai tersebut dengan Palestina dan salah satu kemungkinannya untuk menggagalkan upaya Amerika serikat dengan memperpanjang negosiasi melewati tenggat waktu pada April yang semakin dekat.
Pihak Palestina secara sistematis menolak tuntutan Netanyahu untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi, dengan mengatakan pihaknya akan menyangkal narasi sejarah mereka dan secara efektif membatalkan hak para pengungsi untuk kembali pulang ke rumah mereka yang mereka tinggalkan atau diusir saat perang 1948 yang menyertai pembentukan negara Israel. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...