Israel: Tidak Ada Perubahan Status Quo di Kompleks Al-Aqsa Yerusalem
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel mengatakan pada hari Kamis (21/4) bahwa pihaknya memberlakukan larangan yang berlaku selama ini pada warga Yahudi berdoa di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Israel menolak tuduhan Liga Arab bahwa mereka mengizinkan ibadah semacam itu terjadi.
Kekerasan di kompleks itu, yang dihormati dalam Yudaisme sebagai Bukit Bait Suci dan oleh umat Islam sebagai Tempat Suci, telah meningkat selama sep0ekan terakhir, meningkatkan kekhawatiran tentang kemunduran kembali ke konflik Israel-Palestina yang lebih luas.
Pasukan keamanan Israel telah bersiaga tinggi dengan bulan suci Ramadhan bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi dan Paskah Kristen.
Liga Arab mengatakan Israel telah melanggar status-quo dan mengizinkan orang-orang Yahudi untuk berdoa di kompleks itu, menyebutnya sebagai “provokasi.” Israel, bagaimanapun, mengatakan tidak ada perubahan dalam larangan lama pada doa Yahudi di situs flashpoint.
“Israel mempertahankan status quo, yang mencakup kebebasan berdoa bagi umat Islam dan hak untuk berkunjung bagi non-Muslim. Polisi menegakkan larangan doa Yahudi,” kata Lior Haiat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.
“Selama beberapa tahun terakhir, Israel tidak mengizinkan orang Yahudi mengunjungi Temple Mount selama 10 hari terakhir Ramadhan untuk mencegah gesekan apa pun,” katanya. Periode 10 hari itu dimulai pada hari Jumat.
Masa depan Yerusalem adalah jantung dari konflik Israel-Palestina. Kota Tua berada di Yerusalem Timur, direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967 dan dianeksasi dalam sebuah langkah yang tidak mendapat pengakuan internasional.
Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara yang mereka coba bangun di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...