Israel Tuduh Hamas Luncurkan Roket dari Zona Aman Warga Sipil
JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Israel menuduh roket yang ditembakkan ke Israel pada hari Rabu (6/12) diluncurkan dari dalam zona kemanusiaan yang didirikan di Gaza untuk memungkinkan warga sipil mendapat tempat berlindung yang aman.
Tuduhan militer Israel pada hari Kamis (7/12) itu dilontarkan ketika pasukan menekan benteng utama Hamas di Gaza utara dan selatan di tengah pertempuran antara Hamas dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) makin sengit.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dua serangan roket terpisah pada Rabu sore, termasuk serangan besar-besaran yang ditujukan ke kota metropolitan Negev, Beersheba, ditembakkan dari sekitar daerah yang seharusnya bebas dari permusuhan, sehingga membahayakan warga sipil.
“Pada pukul 15:59, teroris Hamas meluncurkan 12 roket ke arah warga sipil Israel di kota Beersheba di Israel selatan. Roket diluncurkan dari dekat tenda warga sipil Gaza yang dievakuasi di Rafah di Gaza selatan dan dari dekat fasilitas PBB,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan bahwa sebuah roket juga ditembakkan tiga jam sebelumnya “dari dalam zona kemanusiaan. Roket tersebut salah sasaran, sehingga membahayakan banyak warga sipil Gaza.”
Zona evakuasi adalah area yang ditetapkan oleh IDF sebagai area aman bagi warga sipil di Jalur Gaza.
Israel telah lama menuduh kelompok-kelompok teror yang bermarkas di Gaza menggunakan warga Palestina di Jalur Gaza sebagai perisai manusia, beroperasi dari lokasi-lokasi termasuk sekolah dan rumah sakit yang seharusnya dilindungi.
Meskipun banyak roket dalam serangan Beersheba berhasil dicegat, satu roket menghantam tempat parkir di kawasan industri kota, menyebabkan kerusakan pada kendaraan di dekatnya. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Tembakan roket berlanjut pada hari Kamis (7/12) menuju kota-kota di Israel selatan. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan.
Sementara itu, IDF mengatakan pasukan terus bergerak maju di Khan Younis di Gaza selatan dan kamp Jabaliya di utara Jalur Gaza, ketika Angkatan Udara melancarkan serangan terhadap puluhan sasaran Hamas.
IDF mengatakan bahwa dalam satu insiden, dua anggota Hamas keluar dari terowongan dan melepaskan tembakan ke arah pasukan, yang membalas dengan membunuh orang-orang bersenjata dan menghancurkan terowongan. Mereka menerbitkan rekaman yang menunjukkan kejadian tersebut.
Di Gaza utara, pasukan merebut pos utama Hamas di wilayah tersebut dan membunuh beberapa agen dalam serangan tersebut, kata IDF. Terowongan dan senjata ditemukan di daerah tersebut.
IDF juga mengatakan Angkatan Laut terus membantu pasukan darat, melakukan serangan dan penembakan terhadap lokasi Hamas di sepanjang pantai.
Di tengah pertempuran sengit, militer mengumumkan kematian lima tentara yang tewas dalam pertempuran tersebut, sehingga jumlah korban tentara yang terbunuh dalam serangan darat terhadap Hamas sejak akhir Oktober menjadi 89 orang. (ToI)
Editor : Sabar Subekti
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...