Israel Wajibkan Anak-anak Arab Belajar Bahasa Ibrani Sejak TK
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan pemimpin sayap kanan partai Bayit Yehudi, Naftali Bennett, menganggap murid-murid keturunan Arab di Israel harus belajar bahasa Ibrani lebih banyak. Oleh karena itu, Bennett mengumumkan mulai tahun depan, Kementerian Pendidikan akan melansir program dimana anak-anak Arab wajib mempelajari bahasa Ibrani mulai dari taman kanak-kanak (TK).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Ibrani lisan murid-murid Arab tersebut dan akan diajarkan mulai dari TK hingga kelas 12. Untuk program ini, diperkirakan diperlukan anggaran tambahan sebesar 30 juta shekel.
Bennett mengatakan keputusan itu dimaksudkan untuk mempersempit kesenjangan sosial di Israel.
"Keputusan untuk mengajarkan bahasa Ibrani sejak TK di kalangan Arab adalah demi masa depan anak-anak itu," kata Bennett, sebagaimana dikutip oleh The Jerusalem Post.
"Kami percaya bahwa peningkatan penguasaan bahasa Ibrani di antara siswa Arab akan menghasilkan kemampuan mereka untuk lebih mudah mengintegrasikan diri ke dalam angkatan kerja Israel, ekonomi dan masyarakat luas," tambahnya.
Statistik Departemen Pendidikan Israel menunjukkan bahwa 93 persen dari siswa kelas 6 Arab berpikir bahwa mengetahui bahasa Ibrani akan membantu mereka untuk berhasil di masa depan. Di sisi lain, hanya 47 persen dari siswa Arab tersebut memiliki eksposur ke bahasa Ibrani di luar sekolah. Statistik pemerintah juga menunjukkan hanya 26 persen yang membaca surat kabar dalam bahasa Ibrani, dan hanya 16 persen menonton program televisi Ibrani.
Sebelumnya pada bulan Mei, MK Oren Hazan mengusulkan RUU yang mengharuskan anak-anak Israel belajar bahasa Arab sejak kelas satu SD.
Undang-undang menyatakan bahwa semua sekolah di semua sektor harus mengajarkan bahasa Ibrani dan Arab - bahasa resmi Israel. Kewajiban itu dimulai sejak kelas satu.
"Sama seperti untuk murid-murid Arab, yang tidak lulus dari sekolah selama 12 tahun apabila tidak mengetahui bahasa Ibrani, warga Yahudi yang sekolah selama 12 tahun tanpa menguasai bahasa Arab, tidak boleh dilanjutkan lagi," tulis Hazan di bagian penjelasan RUU.
Likud MK menunjukkan bahwa bahasa Arab adalah pada tanda-tanda jalan dan digunakan oleh lembaga-lembaga publik dan kantor pemerintah.
Menurut dia, saling mengetahui bahasa di antara warga negara yang berlatar belakang budaya, sangat penting untuk meningkatkan saling penegrtian dan saling hormat.
Kelas Bahasa Arab wajib "akan memungkinkan siswa dan masyarakat untuk memahami satu sama lain," jelasnya. "Mengetahui bahasa lain adalah dasar untuk memahami dan saling menghormati, yang diperlukan dalam situasi saat ini di Israel."
Menurut Hazan, mengetahui bahasa Arab akan membantu Yahudi Israel memahami budaya orang Arab Israel dan kode sosial.
"Mengetahui bahasa dan mampu berkomunikasi dengan orang yang berbeda dapat meningkatkan rasa aman dan berfungsi sebagai jembatan antara orang," tambahnya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...