Istri Penyerang London Sedih dan Syok
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Istri dari pria yang menewaskan empat orang di luar Gedung Parlemen Inggris pekan lalu mengutuk serangan tersebut pada Selasa (28/3). Dia juga menyatakan bahwa dia ‘sedih dan syok’.
“Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang telah meninggal dan berharap korban yang terluka cepat pulih,” kata Rohey Hydara dalam pernyataan yang dirilis melalui polisi London.
Janda Khalid Masood menambahkan: “Saya ingin meminta privasi untuk keluarga kami, terutama anak-anak di masa sulit ini.”
Polisi meyakini Masood – seorang warga Inggris berumur 52 tahun yang telah menghabiskan dua tahun di Arab Saudi – bertindak sendirian dalam insiden yang terjadi pada hari Rabu (22/3) lalu dengan menggunakan pisau dan melakukan penyerangan dengan mobil. Tapi mereka mencoba untuk mencari bukti apakah ada pihak lain di balik penyerangan tersebut.
ISIS yang telah mengklaim serangan tersebut menyatakan Masood adalah seorang ‘tentara’ yang merespons panggilan ISIS untuk menyerang negara-negara barat. Polisi mengatakan mereka telah menemukan bukti dari setiap hubungannya dengan ISIS atau Al-Qaeda.
Masood dibunuh oleh polisi setelah menusuk polisi secara brutal dan menabrak pejalan kaki dengan mobil. Ini adalah serangan ekstremis paling mematikan di Inggris dalam 12 tahun terakhir ini.
Polisi mengatakan tidak ada kabar yang menunjukkan akan ada serangan lagi, tapi pengamanan polisi telah ditingkatkan di beberapa titik di London dan di luar Windsor Castle, salah satu tempat tinggal yang disukai Ratu Elizabeth II.
Polisi Thames Valley mengatakan pada hari Senin (27/3) malam bahwa penambahan personel keamanan sedang ditempatkan di sekitar benteng sebelum upacara pergantian pengawal berikutnya yang rencananya diadakan pada hari Rabu (29/3).
“Meskipun tidak ada kabar yang menunjukkan ancaman khusus untuk Windsor, peristiwa baru-baru ini yang terjadi di Westminster jelas menyoroti perlunya perkenalan langkah-langkah keamanan ekstra,” kata Asisten Kepala Dave Hardcastle. (apnews)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...