ITS Tolak Seleksi Jalur Undangan PTN Jadi Pilihan Kedua
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau seleksi melalui Jalur Undangan telah dibuka sejak tiga hari yang lalu, Sabtu (14/1). Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, memiliki kebijakan khusus untuk jalur SNMPTN, yakni tidak menerima siswa yang menempatkan ITS pada pilihan kedua.
ITS sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) favorit di Indonesia, menetapkan kebijakan khusus untuk mengacuhkan pada pilihan kedua berdasar pada beberapa pertimbangan. Dari tahun ke tahun siswa yang memilih ITS sebagai pilihan pertama membludak, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mempertimbangkan pilihan kedua.
Selain itu, tentu ITS memprioritaskan siswa yang serius untuk melanjutkan studi di kampus perjuangan ini. Menurut Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc Es PhD, pilihan pertama menunjukkan kesungguhan calon siswa untuk masuk ITS. Jadi, hampir dipastikan mereka akan masuk jika memenuhi syarat yang ditentukan.
Faktor lain yaitu adanya beberapa mahasiswa baru yang mengundurkan diri saat diterima di ITS. Usut demi usut, ternyata banyak dari mereka yang berasal dari jalur SNMPTN pilihan kedua. "Karena itu, ITS hanya akan mengundang mereka yang serius," kata Joni, seperti yang dilansir situs its.ac.id.
Joni juga menyampaikan kabar baik. Jika PTN lain mem-blacklist sekolah asal mahasiswa baru yang mengundurkan diri karena dianggap melanggar hak siswa lain yang seharusnya bisa diterima jika ia tidak menyertakan diri pada SNMPTN, ITS tidak memberlakukan hal demikian.
Namun, Joni juga menyampaikan, jika siswa ingin diterima di ITS melalui jalur lain, yaitu Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Program Kemitraan dan Mandiri (PKM), diperbolehkan menjadikan ITS sebagai pilihan kedua. Karena yang akan menjadi faktor penentu adalah nilai ujian tulisnya. Jika memenuhi passing grade, dipastikan akan diterima.
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...