Jacky Manuputty Ajak Anak Muda Membangun Memori Bersama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam upaya menjaga persatuan bangsa utamanya pada rasa kebersamaan dan persatuan di kalangan generasi muda, Jacky Manuputty, tokoh perdamaian Ambon mengangkat isu merawat memori bersama sebagai harapan masa depan orang muda bangsa Indonesia.
"Kalian sedang mengkreasi memori bersama, kolektif memori,” kata Jacky kepada peserta muda-mudi dalam diskusi bertajuk United For Peace di @america, Mall Pacific Place SCBD Jakarta, Rabu (6/5) malam.
Jacky mengajak muda-mudi yang hadir untuk menghidupkan kembali dan menghidupi memori-memori kolektif serta membuat memori-memori kolektif baru, yang menghubungkan orang-orang dari berbagi latar belakang.
“Membangun memori bersama ini merupakan elemen penting di dalam suatu rajutan sosial, yang harus dipelihara baik memori dari masa lampau atau mengkreasi memori-memori yang baru. Di antara anak muda banyak media yang bisa dipakai, salah satu memori bersama adalah bagaimana menjadi sahabat, kebudayaan yang satu, bisa hobi yang sama, relasi-relasi persahabatan,” kata dia menegaskan.
Selain itu, Jacky mengkritisi pemberitaan media massa yang berisikan konflik, kerakusan, korupsi, mulai dari konflik terbuka hingga konflik simbolik yang “penuh mengisi isi memori kepala kita.” Sebaliknya, kata dia, sedikit sekali berita-berita yang menumbuhkan harapan.
“Saya melihat harapan dari teman-teman muda dalam dinamika pertemuan seperti ini. Selalu ada harapan untuk negeri ini. Dan itu dimulai selalu dari keberanian untuk berani berbeda dan mengelola keberanian itu menjadi suatu kekuatan besar.”
Dalam kesempatan diskusi tersebut Jacky berbagi pengalaman penanganan konflik di Ambon hingga mengatasi dampak pascakonflik tersebut. Ia terkesan dalam upayanya terus-menerus untuk mengelola dampak konflik dan membangun perdamaian di kota Ambon.
“Lebih baik menghindari konflik, dan kita bangun perdamaian. Dan kapasitas kemampuan yang paling besar untuk mengelola semua potensi dan aspek untuk menghindari konflik itu ada pada teman-teman muda.”
Jacky menilai, orang-orang muda dari seluruh Indonesia dan berbagai belahan dunia memiliki cara kreatif dalam mengatasi dampak konflik dan mengembangkan perdamaian. “Saya harapkan menjadi memori bersama dan terus menerus meningkat,” kata dia.
Provokator Perdamaian
Selanjutnya, Jacky mengatakan bahwa di Maluku, Ambon ada kelompok anak-anak muda yang menggerakkan provokator perdamaian. “Provokator konotasinya selalu dianggap jahat, tapi ini provokator perdamaian yang menggerakkan perdamaian,” kata dia menambahkan.
Menurut dia, setiap orang pada dasarnya terlahir dengan benih damai dalam dirinya. Namun ada banyak hal yang membuat seseorang tidak berani mengeluarkan dan membagi damai itu menjadi perdamaian bersama di ruang publik.
“Tugas teman-teman muda bergerak untuk memprovokasi perdamaian dari damai individual menjadi damai dua orang, kemudian menjadi perdamaian di ruang publik. Kita membagi spirit damai,” ujar dia menegaskan.
“Damai dimulai dari hal-hal yang paling kecil, asal dibuat dengan konsisten, dengan militant, dan diperluas lingkarannya. Dikawal, mengawal dan membesarkannya,” kata tokoh perdamaian Ambon itu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...