Jakarta Akhirnya Punya Bus Double Decker Baru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meresmikan uji coba lima unit bus tingkat (double decker) atau biasa disebut bus pariwisata di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Kamis (16/1). Bus pariwisata ini mencontoh konsep bus double decker seperti yang ada di negara Singapura, seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budiman.
Uji coba bus yang dilakukan usai peresmian pada siang hari ini, melewati jalur Bundaran HI, Thamrin, Medan Merdeka Barat, Juanda, Pasar Baru, Gedung Kesenian Jakarta, Katedral, Istiqlal, Veteran, Medan Merdeka Selatan, dan Balai Kota.
Dikatakan oleh Arie, nantinya akan dibuat leaflet agar masyarakat bisa mengetahui rute-rute yang dilewati bus pariwisata ini. "Nanti kita akan buat leaflet agar semua orang bisa mengenal rutenya," tutur Arie.
Arie Budiman menjelaskan terkait prinsip operasional bus pariwisata ini, di setiap shelter akan berhenti sekitar 2-3 menit untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Dari rute yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat 10 shelter sebagai tempat pemberhentian bus pariwisata ini.
Bus bertuliskan city tour dan enjoy Jakarta ini memiliki kapasitas total 62 orang, 22 di bawah dan 40 di atas. Sedangkan waktu operasionalnya selama 12 jam, yaitu dari pukul 9 pagi sampai pukul 9 malam.
Fasilitas yang ada di dalam bus selain gratis, tempat duduk yang nyaman, dan pendingin udara (air conditioning/ AC), jug terdapat sebuah televisi LCD dengan layar sekitar 14 inci. Namun saat uji coba ini, tayangan acara yang ditampilkan belum ada, hanya sebuah iklan enjoy jakarta yang terus diulang.
Beroperasi Akhir Januari
Bus pariwisata ini baru bisa mulai beroperasi pada akhir Januari 2014, karena setelah peluncuran ini masih belum ada surat izin dari pemerintah terkait, seperti Dinas Perhubungan, Polri, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pantauan satuharapan.com ketika memasuki bus pariwisata dari lantai sampai lantai dua, tercium bau yang begitu menyengat dari plastik dan lem yang masih baru. Hal ini menandakan bahwa bus pariwisata ini memang benar-benar baru.
Ketidaksiapan rute untuk bus pariwisata ini masih bisa terlihat, misalnya di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat terdapat kabel listrik yang menyentuh atap bus di lantai dua. Hal ini jika tidak segera diperbaiki, nantinya bisa mengganggu kenyamanan dan kelancaran perjalanan bus itu sendiri. Selain itu di sekitar jalan Juanda terdapat dahan pohon yang sedikit menyenggol kaca lantai dua bus.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...