Jakarta Smart City Dikunjungi Dua Juta Pengguna Android
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejak diluncurkan pada Desember 2014 lalu hingga saat ini, aplikasi Jakarta Smart City milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah dikunjungi oleh dua juta pengguna Android. Aplikasi yang digunakan sebagai jembatan komunikasi dan informasi antara pemerintah daerah dan masyarakat ini sebelumnya memang didesain untuk mewujudkan Jakarta baru. Tak hanya bisa diunduh di Android, Jakarta Smart City mulai pekan depan juga dapat diunduh pengguna IOS melalui Apple Store.
Kendati demikian, Smart City diakui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta, Ii Karunia bergerak sedikit lambat.
“Kami belum bisa merangkul pengguna Jakarta Smart City lebih banyak karena menunggu anggaran turun. Kalau anggaran sudah masuk, investasi sudah jalan, baru akan kelihatan perkembangannya,” ujar pria yang akrab disapa Iik itu kepada satuharapan.com seusai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Ruang Rapat TPUT, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (14/4) siang.
Untuk menggaet pengunggah aplikasi tersebut, Diskominfo telah melakukan sosialisasi dalam berbagai acara ekshibisi teknologi, seperti pameran Socia Media Week yang berlangsung beberapa saat lalu. Dalam ekshibisi tersebut, Diskominfo mengenalkan layanan Jakarta Smart City kepada peserta pameran. Rencananya, Diskominfo juga akan terjun langsung ke lapangan dan menggelar bimbingan teknis keliling.
“Kami akan beri bimtek (bimbingan teknis, Red) mulai mendaftar sampai bagaimana mendapatkan informasi, mengadukan informasi, dan mendapatkan feedback juga,” ujar Ii.
Diskominfo menjelaskan hingga saat ini pengguna Jakarta Smart City mayoritas membuka peta operasional. Ke depan, Diskominfo akan menggandeng pihak swasta untuk berkontribusi memperkaya informasi aplikasi ini. Pihak-pihak swasta yang akan digandeng meliputi seluruh sektor yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini, pihak swasta yang telah bergabung dengan aplikasi Jakarta Smart City yakni pengadaan CCTV.
“CCTV itu bentuknya CSR dari swasta. Mereka minta izin ke kami dan dari situ kami minta kontribusinya,” Ii menjelaskan.
Sementara itu, Ahok menyampaikan konsultan Smart City kelas dunia, Michael Gryserls sengaja mendatangi Pemprov DKI untuk menggali informasi mengenai perkembangan Jakarta Smart City.
“Dia kesannya cukup tertarik juga dengan Smart City punya kita. Mereka tidak pernah pikirkan Smart City kita itu begitu detail. Sampai kita kontrol lurahnya di mana, camatnya di mana petugasnya di mana. Mereka saja kaget CCTV bisa kita belokin ke mana lewat kontrol handphone,” ujar Ahok.
Dalam konfirmasinya, Ahok mengatakan jaringan-jaringan internet di DKI ini telah terhubung dengan viber optic untuk memudahkan aksesibilitas.
Pemprov pun menunjukkan keseriusannya pada aplikasi Jakarta Smart City ini dengan menganggarkan dana Rp 31 miliar dalam APBD 2015.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...