Jaksa Penuntut Argentina ternyata Meninggal karena Dibunuh
BUENOR AIRES, SATUHARAPAN.COM – Kematian Jasa Argentina, Alberto Nisman, bukan karena bunuh diri, hal yang selama ini sempat disebutkan oleh Presiden Cristina Fernandez de Kirchner, melainkan dibunuh.
Hal ini diungkapkan oleh istri hakim tersebut, Sandra Arroyo Salgado dalam konferensi pers Kamis 5 Maret di Buenos Aires. Menurut dia, pengujian independen yang dilakukan atas penyebab kematian jaksa Argentina, Alberto Nisman, menunjukkan dia dibunuh.
BBC melaporkan, Salgado -yang juga menjabat hakim federal- meminta tim ahli independen menyelidiki penyebab kematian mantan suaminya, yang ditemukan dengan luka tembak pada 18 Januari dan sebuah pistol.
Jenazah Alberto Nisman ditemukan hanya beberapa jam sebelum dia memberikan keterangan di depan Kongres Argentina terkait tuduhan yang diajukannya bahwa Presiden Cristina Fernandez de Kirchner menutup-nutupi keterlibatan Iran dalam serangan bom atas sebuah pusat kegiatan umat Yahudi.
Serangan di Buenos Aires pada tahun 1994 lalu itu menewaskan 85 orang.
Presiden Fernandez dengan keras membantah tuduhan Nisman dan pernah menyatakan kematian Nisman bukan sebagai peristiwa bunuh diri dengan merujuk komplotan di dinas intelijen Argentina yang memasok informasi palsu kepadanya.
Kasus ini mendapat perhatian meluas dari masyarakat, yang antara lain menggelar unjuk rasa besar pertengahan Februari lalu untuk menuntut penyelidikan menyeluruh.
Berdasarkan hukum Argentina, keluarga korban mendapat akses ke lokasi peristiwa dan melakukan pengujian forensik sendiri.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...