Jalan Kaki 10.000 Km untuk Keadilan dan Perdamaian
SATUHARAPAN.COM – Terinspirasi ajaran Gandhi tentang antikekerasan, Jai Jagat (Kemenangan Dunia) memulai Global Peace March pada 2 Oktober 2019, di New Delhi, India, untuk memperingati 150 tahun kelahiran Mahatma Gandhi. Lebih dari 50 orang dari India berjalan kaki 10.000 km, melintasi 10 negara. Beberapa ribu orang dari seluruh dunia diharapkan untuk bergabung dalam pawai dan mereka akan tiba di Jenewa pada 25 September 2020.
Jai Jagat adalah gerakan yang diprakarsai Rajagopal PV, murid aksi nonkekerasan Gandhi. Misi pawai adalah untuk mempromosikan perdamaian, harmoni, dan antikekerasan di seluruh dunia, dan menangani masalah tanah, air, hutan, mata pencaharian yang timbul setelah perubahan iklim, dan menumbuhkan nasionalisme dan pemahaman hakiki agama.
Dr Ramesh Sharma, Sekretaris Jenderal Ekta Parishad, berbicara pada program Jai Jagat 2020 di Pusat Ekumenis, pada 3 Maret, mengatakan, “Gagasan pawai adalah mengubah dunia sebagai satu keluarga.”
Ia menegaskan, “satu hal yang sangat hilang dalam sistem pendidikan kita adalah masalah keadilan dan perdamaian.”
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) Prof Dr Isabel Apawo Phiri menyambut baik “Jai Jagat 2020”, menyoroti sejumlah kesamaan signifikan yang dibagikan Ziarah Keadilan dan Perdamaian WCC.
“Kami juga peziarah,” kata Phiri, “dan dalam kerangka ziarah, Anda akan menemukan orang-orang yang berkehendak baik dari semua agama. Kami melihat di sini tautan yang bagus dengan aktivitas Anda, dan kami siap mengulurkan tangan dan mendukung dalam tugas besar yang sedang Anda lakukan ini.”
“Jai Jagat 2020 adalah peluang besar bagi WCC untuk memperkuat solidaritasnya dengan organisasi-organisasi akar rumput, yang berkomitmen untuk perdamaian dan keadilan,” kata Dinesh Suna, Koordinator untuk WCC Ecumenical Water Network.
“Saya sangat senang bahwa ‘water walk’ juga akan bergabung dengan Jai Jagat Global March. Perjalanan akan dimulai dari Marseille, kota tempat bernaung Dewan Air Dunia, dan berakhir di Jenewa, markas besar PBB untuk Air, yang akan melambangkan transfer kendali atas air dari korporasi ke masyarakat.” (oikoumene.org)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...