Vatikan Tutup Lapangan dan Basilika St Petrus
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM-Vatikan menutup lapangan Santo Petrus dan Basilika Santo Petrus bagi kunjungan wisatawan dan kelompok-kelompok bimbingan, karena kekhawatiran penyebaran virus corona baru. Namun, setiap anggota umat beriman dapat memasuki basilika untuk berdoa, kata pihak Vatikan dikutip Reuters, hari Selasa (9/3).
Sebuah pernyataan mengatakan bahwa Vatikan juga akan menutup kantor posnya di lapangan yang menarik banyak wisatawan, serta toko buku, dan layanan fotonya.
Sebuah kafetaria di dalam Vatikan untuk melayani karyawan juga akan tutup. Semua tindakan itu akan berlaku hingga 3 April.
Video Streaming
Sebelumnya, Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus akan menyampaikan Doa Angelus hari Minggu dengan video streaming langsung, bukan secara langsung dari jendelanya menghadap ke lapangan Santo Petrus, karena khawatir terhadap pentyebaran COVID-19.
“Doa akan disiarkan melalui streaming langsung oleh Vatikan News dan di layar di lapangan Santo Petrus,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.
Vatikan telah berjanji untuk meninjau kembali jadwal kegiatan Paus yang berusia 83 tahun “untuk menghindari penyebaran” penyakit akibat COVID-19.
Paus kelahiran Argentina itu telah absen lebih dari sepekan karena flu. Dia menderita batuk dalam pelayanan doa hari Minggu, lalu dan mengumumkan bahwa dia membatalkan retret spiritual tahunan di selatan Roma, dan memilih tinggal di rumah untuk penyembuhan.
Vatikan mengatakan video streaming langsung juga akan direkam di perpustakaan Istana Apostolik yang menghadap ke alun-alun.
Paus saat ini menghabiskan sebagian besar waktunya di wisma Saint Martha di bagian terpisah dari Vatikan.
Italia Zona Merah
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, pada hari Senin (9/3) menyatakan bahwa seluruh negara sebagai "zona merah," virus corona baru, yang berarti orang harus tinggal di rumah kecuali untuk pekerjaan dan keadaan darurat, menurut laporan NRP.
Langkah ini memperluas langkah-langkah darurat yang sudah dilakukan sebelumnya di Italia utara, yang merupakan tempat di mana lebih dari 9.000 kasus terinfeksi COVID-19 dikonfirmasi.
Hingga hari Senin, 463 pasien meninggal terkait virus corona telah dilaporkan di seluruh negeri. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Conte mengatakan bahwa meningkatnya jumlah kasus dan orang-orang yang dirawat di rumah sakit memerlukan tindakan yang lebih drastis daripada yang dilakukan akhir pekan lalu. (Reuters/AFP/NRP)
Editor : Sabar Subekti
Haul Gus Dur, Menag: Gus Dur Tetap Hidup dalam Doa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan, “Gus Dur adalah pribadi y...