Jalan Layang Ambruk di India 23 Orang Meninggal
KOLKATA, SATUHARAPAN.COM – Korban meninggal akibat runtuhnya konstruksi jalan layang di Kolkata India bertambah menjadi 23 orang sementara yang mengalami luka-luka mencapai 80 orang. Informasi ini disampaikan oleh pejabat setempat.
“Kami telah menemukan 18 jenazah," kata Mamata Banerjee, Kep[ala Menteri negara bagian Bengal Barat, yang beribukotakan Kolkata, kepada wartawan, seperti dikutip oleh The Wall Street Journal.
Sedikitnya 78 orang diketahui terjebak di bawah reruntuhan, sedangkan 16 orang lebih telah dirawat d rumah sakit.
Sebanyak 5.000 personel terlibat dalam misi penyelamatan.
Petugas pemadam kebakaran dan warga berusaha menyelamatkan mereka, yang terjebak di bawah reruntuhan struktur logam dan semen, yang jatuh di dekat pusat perdagangan Girish Taman.
Kiren Rijiju Menteri Negara India mengatakan, dua tim National Disaster Response Force (NDRF), terdiri dari sekitar 90 personel, telah terlibat dalam operasi penyelamatan di tempat, sementara tiga tim lainnya, yang terdiri dari sekitar 135 personel, sedang dalam perjalanan.
"Hal ini harus ditanggapi sebagai bencana. Kami siap untuk menyediakan pasukan tambahan jika diperlukan, "kata dia, seperti yang diberitakan hindustantimes.com
Jalan layang tersebut, sedang dalam proses pembangunan, ketika runtuh ke sebuah jalan yang padat, pada Kamis (31/3), di kota timur Kolkata sekitar jam makan siang, menimpa para pejalan kaki, mobil dan beberapa kendaraan lainnya.
“Empat belas orang dipastikan tewas. Lebih dari 70 orang lainnya terluka,” kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Anurag Gupta kepada AFP melalui telepon pada hari Kamis. Tetapi saat ini jumlahnya telah bertambah menjadi 24.
“Operasi penyelamatan masih berlangsung, karena banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Polisi dan para pejalan kaki awalnya menggunakan tangan mereka, untuk memindahkan balok dan batang baja untuk menjangkau para korban. Seorang wartawan AFP juga melihat potongan tubuh di reruntuhan itu.
Tentara, kemudian dikerahkan ke lokasi kejadian, menurut siaran televisi, sementara warga setempat yang membawa tongkat bambu berupaya mengangkat puing-puing.
Di sisi lain, banyak orang berkumpul di lokasi kejadian untuk mencari tahu kabar mengenai orang yang mereka kasihi, yang dikhawatirkan terperangkap di reruntuhan.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...