Jalan Panjang Penuh Lobi Pengesahan UU APBN 2016
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Akhirnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mengesahkan Undang–undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2016, pada hari Jumat (30/10) malam.
Namun, Rapat Paripurna kesembilan DPR yang digelar guna mengesahkan UU APBN 2016 berlangsung alot, penuh lobi-lobi, dan baru mencapai kesepakatan setelah 12 jam. Sejumlah menteri dari Kabinet Kerja terpaksa menyambangi Gedung Parlemen Senayan untuk melobi.
Bahkan, beberapa anggota dewan terlihat melangkahkan kaki keluar Gedung DPR untuk menemui para petinggi partai politiknya, jelang pengesahan UU APBN 2016.
Diawali Hujan Interupsi Kabut Asap
Paripurna dimulai pada pukul 10.00 WIB, diawali dengan hujan interupsi kepada pemimpin anggota dewan yang terlihat mengenakan masker guna menunjukkan empati kepada korban kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah provinsi di Indonesia.
Sekitar satu jam hujan interupsi berlangsung, akhirnya Paripurna kembali kepada dua agenda utamanya, yakni pembentukan Panitia Khusus Karhutla serta pengambilan keputusan terhadap RAPBN 2016.
Namun, karena inisiator Pansus Karhutla, Viva Yoga Mauladi, belum hadir saat diberikan kesempatan menjelaskan tujuan pembentukan pansus itu di hadapan Rapat Paripurna DPR, akhirnya agenda pengambilan keputussan dijalankan lebih dahulu.
Akhirnya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Ahmadi Noor Supit, pun diberikan kesempatan untuk memaparkan hasil Rapat Banggar DPR terkait RAPBN 2016 yang berlangsung hingga hari Jumat (30/10), pukul 03.00 dinihari WIB.
Baru membacakan hasil pandangan mini dari tiga fraksi, Ketua Banggar DPR terpaksa berhenti, setelah Paripurna diputskan untuk diskors guna memberikan waktu kepada anggota DPR yang beragama Islam menjalankan ibadah Shalat Jum’at. Paripurna pun diskors hingga 14.00 WIB.
Luhut Pandjaitan Turun Tangan
Namun, hingga pukul 14.00 WIB, paripurna tak jua berlangsung. Malah, dalam informasi yang beredar, sejumlah fraksi tengah melakukan rapat internal terkait keputusan yang akan diambil terhadap RAPBN 2016.
Bahkan, wartawan kembali mendapatkan informasi bahwa Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, menemui pemimpin DPR, sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengatakan seluruh pemimpin DPR hadir dalam pertemuan yang membahas Rancangan APBN 2016 dan berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB. Luhut disebut sebagai utusan Presiden Joko Widodo yang saat ini tengah berada di Provinsi Sumatera Selatan.
Fadli menjelaskan, postur anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) menjadi masalah yang disinggung dalam pertemuan itu. Menurut dia, pemerintah memahami keberatan DPR terhadap anggaran tersebut. "Kami diskusi. Beliau mengklarifikasi, pemerintah tidak keberatan kalau (anggaran) PMN dicabut," ucap Fadli.
Paripurna Kembali Diskors
Paripurna kembali dibuka pada pukul 16.00 WIB. Dalam jeda waktu tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui adanya lobi antara pemerintah dan pemimpin DPR.
Hujan interupsi terkait RAPBN 2016 pun langsung terjadi. Hingga akhirnya, paripurna kembali diskors pada pukul 17.15 WIB untuk mencari waktu pembahasan ulang yang lebih transparan, meskipun hanya Fraksi Partai Gerindra yang menolak.
Selain pembahasan yang dianggap kurang transparan, Gerindra menilai RAPBN 2016 memiliki banyak kelemahan, seperti yang terkait dengan PMN dan target penerimaan keuangan negara yang tidak rasional.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun langsung mengetuk palu, tanda Rapat Paripuna kesembilan diskors, setelah mendapat persetujuan peserta rapat.
Fadli Temui Prabowo
Proses pengesahan UU APBN 2016 terlihat semakin alot saat dua pemimpin DPR diketahui meninggalkan Gedung Parlemen Senayan, setelah Rapat Paripurna kesembilan DPR diskors pada pukul 17.15 WIB. Kedua pemimpin DPR itu adalah Setya Novanto dan wakilnya Fadli Zon.
Novanto meninggalkan gedung parlemen sekitar pukul 18.45 WIB. Dari informasi yang dihimpun, Novanto akan menghadiri pelantikan pengurus Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) periode 2015-2020 dan pembukaan musyawarah kerja MKGR di Hotel Bidakara, Jakarta. Sedangkan Fadli yang meninggalkan Gedung Parlemen Senayan sekitar pukul 19.00 WIB menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, terkait RAPBN 2016.
Akhirnya Disahkan
Paripurna akhirnya kembali dibuka pada pukul 20.35 WIB dan langsung APBN 2016 menjadi UU. Tanpa ada penolakan lagi dari Fraksi Partai Gerindra.
Terkait masalah PMN, Taufik menjelaskan, akan dikembalikan kepada komisi terkait (Komisi VI DPR) untuk membahasnya dalam APBN Perubahan 2016.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...