Jalan Tol Ditargetkan Bertambah 329 Kilometer
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol bertambah 329 kilometer pada akhir 2014, dari 258 kilometer yang masih dalam pengerjaan.
Sebagaimana dikutip dari buku Satu Dasawarsa Membangun untuk Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Kamis (17/4), pembangunan jalan tol meningkat 189 kilometer dari 595 kilometer pada 2004 menjadi 784 kilometer pada 2013.
Pembangunan jalan tol itu, meliputi Tol Bali Mandara, Semarang-Solo, Jalan Tol Kanci-Pejagan, Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Bogor Ring Road, dan Cinere-Jagorawi.
Selain pembangunan jalan tol, dalam buku tersebut juga tercatat pembangunan infrastruktur yang terdiri atas tiga bagian, yakni infrastuktur dasar meliputi jalan dan jembatan, infrastruktur ketahanan pangan dan penyediaan air baku, serta infrastruktur permukiman yang meliputi penyediaan air minum serta sanitasi berbasis masyarakat.
Menurut buku yang diterbitkan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Sosial tersebut, pemerintah telah membangun 15.519 kilometer dengan perincian jalan nasional sepanjang 3.942 kilometer dan jalan strategis nasional sepanjang 11.577 kilometer.
Dengan kata lain, jalan nasional meningkat dari 34.628 kilometer pada 2004 menjadi 38.570 pada 2013, dan jalan strategis nasional sepanjang 11.577 kilometer merupakan jalan baru.
Pembangunan tersebut, meliputi Lintas Selatan Jawa Timur, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, Trans Papua, Trans Timor, Lintas Pantai Timur Sumatera, Lintas Barat Bintan dan lainnya.
Pembangunan infrastruktur jalan juga dilakukan di jalan provinsi sepanjang 13.517 kilometer dan jalan kabupaten sepanjang 106.220 kilometer, sehingga meningkat dari 40.125 kilometer pada 2004 menjadi 404.395 kilometer pada 2013.
Secara keseluruhan, panjang jalan di Indonesia, termasuk jalan tol meningkat 135.445 kilometer dari 373.523 kilometer pada 2004 menjadi 508.968 pada 2013.
Dari sisi jembatan, pembangunan juga meningkat 166.562 meter dari 256.264 meter pada 2004 menjadi 422.826 kilometer pada 2013, yang meliputi Jembatan Kelok 9, Jembatan Suramadu, Jembatan Muara Sabak, Jembatan Merah Putih dan lainnya.
Untuk pembangunan waduk, sepanjang 2004-2013 telah dibangun 20 waduk, namun baru 13 yang selesai, sementara tujuh lainnya masih dalam pengerjaan.
Waduk yang sudah dibangun, di antaranya Kedungbrubus, Nipah dan Gonggang (Jawa Timur), Lodan dan Panohan (Jawa Tengah), Keuliling dan Rajui (Aceh), Telaga Tunjung dan Benel (Bali), Manggar (Kalimantan Timur), Ponre-ponre (Sulawesi Selatan), Telaga Lebur dan Tibu Kuning (Nusa Tenggara Barat).
Sementara, waduk yang sedang dalam pembangunan adalah Jatigede (Jawa Barat), Jatibarang (Jawa Tengah), Bajulmati dan Bendo (Jawa Timur), Marangkayu (Kalimantan Timur), Titab (Bali), dan Pandaduri (Nusa Tenggara Barat).
Selain waduk, dibangun pula 412 embung dan jaringan irigasi seluas 1,39 juta hektare. Total waduk yang beroperasi meningkat dari 273 buah pada 2004 menjadi 286 buah pada 2013, embung dari 809 buah (2004) menjadi 1.221 buah (2013), serta luas jaringan irigasi dari 5,82 juta hektare (2004) menjadi 7,29 juta hektare (2013).
Jaringan irigasi tersebut dibagi menjadi tiga, di antaranya kewenangan pusat seluas 2,3 juta hektare, kewenangan provinsi 1,42 juta hektare, dan kewenangan kabupaten seluas 3,49 juta hektare.
Sementara itu, pembangunan kanal banjir dilakukan sepanjang 32,9 kilometer meliputi Kanal Banjir Timur Jakarta (23,6 kilometer) yang selesai pada 2011 dan Kanal Baniir Semarang (9,3 kilometer) yang selesai pada 2012.
Di bidang permukiman, telah dibangun penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di 10.066 desa serta sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) di 2.305 kelurahan serta Program Pembangunan Infrastuktur Perdesaan (PPIP) sejak 2005 yang menjangkau 62.895 desa.
Program tersebut merupakan target pemenuhan MDG`s pada 2015 dalam meningkatkan akses atau cakupan pelayanan air minum yang masih pada angka 58.60 persen pada 2013. (Ant)
Editor : Sotyati
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...