Jalani Reses, Anggota DPR Bawa Bekal Rp 150 Juta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Perwakilan Rakyat telah mengakhiri Masa Sidang Semester I, pada Jumat (5/12). Banyak dari para wakil rakyat melakukan kunjungan kerja komisi dan kegiatan di daerah pemilihan (dapil) masing-masing, mereka pun dibekali dana Rp 150 juta yang diberikan saat menjalani masa reses hingga Minggu (11/1) mendatang.
Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Umar Arsal menyampaikan akan menghabiskan waktu reses dengan mengakrabi konstituen di dapilnya di Sulawesi Tenggara dengan memanfaatkan dana reses Rp 150 juta.
"Setelah kegiatan kunjungan kerja komisi, tentunya saya mempunyai kewajiban reses dengan konsituen saya baik simpatisan pribadi, maupun kader Partai Demokrat yang meliputi Sulawesi Tenggara," kata Umar di Jakarta, Sabtu (6/12).
Umar menyatakan akan memanfaatkan dana reses Rp 150 juta dengan sebaik-baiknya, apalagi ini adalah reses pertama setelah dilantik sebagai anggota DPR.
"Pastinya setelah saya dilantik banyak konsituen dan kader berharap bertemu, karena itu kita manfaatkan dana tersebut dengan sebaik-baiknya. Bahkan terkadang suka kurang dana bilamana harus mengunjungi seluruh dapil di Sulawesi Tenggara. Itu pengalaman saya saat periode lalu," kata anggota Komisi V ini.
Menurut dia, ada arahan dari Ketua Umum Partai Demokrat dan Pimpinan FPD agar semua kader turun ke dapilnya selama reses.
"Dengan kembali ke dapil bisa berharap makin mendekatkan kami dengan rakyat, khususnya konsituen," kata Umar.
"Saya bersyukur terpilih karena kepercayaan rakyat, karena itu saya juga harus menjaga kepercayaan rakyat. Saya yakin banyak harapan dari masyarakat Sulawesi ketika perwakilan anggota dewan turun ke dapil,” dia melanjutkan.
Gelar Pertemuan
Politisi PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan dana sebesar itu biasanya dia gunakan untuk berbagai kegiatan atau pertemuan di Dapil. Namun, kali ini ada hal yang mengusik dirinya, tak lain karena pada masa sidang pertama ini DPR justru dirundung banyak konflik.
"Aku reses ini bawa Rp 150 juta, kalau konflik belum selesai malu juga. Semua tanya kalau DPR ribut dan belum ada jalan keluar bagimana," kata Aria.
Aria menuturkan, dana Rp 150 juta dari DPR itu akan digunakan untuk sekitar 15 pertemuan dengan warganya selama sebulan di Dapil. Setelah reses berakhir, DPR akan masuk bersidang lagi pada awal Januari 2015.
"Dana reses ini harus dipertanggungjawabkan secara moral dan personal. Kalau saya buat laporan ke fraksi lengkap harus ada tandatangan dan foto, nggak bisa begitu saja," kata politisi yang dikenal vokal dalam rapat paripurna itu berkelakar.
Bahkan, menurut politisi asal dapil Jateng V itu (Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Surakarta), dana yang digunakan pada masa reses, biasanya lebih dari yang disediakan DPR. Namun tentu tak begitu jadi soal dia bisa mengeluarkan dananya sendiri.
Beri Bantuan
Hal sedikit berbeda di sampaikan oleh anggota DPR asal DKI Jakarta yang kini duduk sebagai Pemimpin Komisi I DPR Tantowi Yahya. Menurut dia, dana reses tidak berubah dari DPR periode lalu. Dana itu terdiri dari keperluan akomodasi, transportasi dan lainnya di dapil.
"Saya lupa jumlah pastinya berapa, karena saya berubah dapil di Jakarta, tidak ada ongkos transportasi, hotel, belum dihitung lagi. Jadi wakil DKI ya tidak perlu ongkos," ucap Politisi Partai Golkar itu.
Terkait alokasinya, Tantowi seperti umumnya anggota DPR lain akan dimanfaatkan untuk warga di dapil. Namun jika Aria Bima menggelar pertemuan, Tantowi lebih kepada memberikan bantuan.
"Sekarang DKI kan diancam banjir, ya bantu rakyat saja terkait banjir tersebut," ucap Tantowi. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...