Jamin Keamanan Pemudik, Polda Metro Incar Otak Preman

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menegaskan akan mengintesifkan patroli  menangkap tokoh-tokoh preman yang berkeliaran di kawasan DKI Jakarta, khususnya di terminal, stasiun, dan bandara. Patroli rencananya dilakukan sepanjang hari, baik siang maupun malam. Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pemudik. 

"Saya akan membentuk tim-tim. Menjelang Lebaran saya sudah perintahkan, kita lakukan pembersihan supaya masyarakat nyaman pada saat mereka menggunakan terminal, stasiun, bandara, mereka bisa pulang dengan tenang," ujar Irjen Tito di Balai Kota DKI, Kamis (25/6). 

Tim-tim ini nantinya akan terjun ke lapangan untuk menyelidiki tokoh-tokoh preman yang selama ini menjadi momok. Polda pun telah melakukan pemetaan, misalnya pada alur premanisme yang berkeliaran di kawasan Jakarta Barat. Menurut Irjen Tito, selama ini preman hanya digaruk begitu saja tanpa menangkap dalangnya. Untuk itu perlu dibuat tim khusus yang bertugas melacak dam menangkap tokoh-tokoh penggeraknya. 

"Tim khusus tugasnya membuktikan bahwa orangnya nggak perlu ditangkep, tapi tokoh-tokohnya yang dikenai, diajukan ke pidana. Di setiap staisun, terminal, ini kan banyak rawan," ujar Irjen Tito. 

Polda telah memiliki data tokoh-tokoh yang dianggap dalang preman ini untuk kemudian segera ditindaklanjuti. Polda akan tegas menindak para preman yang selama ini meresahkan masyarakat. 

"Ada satu kelompok besarnya yang sudah lama melegenda diproses hukum pimpinannya, apalagi ada yang ketembak kakinya. Nah kelompok-kelompok lain yang masih belum tertangkap juga kita sekarang coba petakan. Dan kita akan lakukan langkah tegas kepada mereka," ujar Irjen Tito. 

Tito mengakui sejauh ini kepolisian hanya melakukan penangkapan tanpa tindakan yang memberi efek jera. Untuk itu, tindakan tegas yang diperuntukkan bagi para tokoh preman diharap dapat menebas habis tindak kriminal yang selama ini meraja bebas di Ibu Kota. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja