Janet Yellen Mendapat Perawatan Akibat Dehidrasi
AMHERST, SATUHARAPAN.COM - Ketua The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat, Janet Yellen, terpaksa harus mendapat perawatan medis pada hari Kamis (24/9) setelah batuk-batuk dan harus berjuang untuk menyelesaikan pidatonya yang antara lain mengatakan The Fed berada di jalur untuk menaikkan suku bunga tahun ini, untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Yellen, 69 tahun, yang berbicara selama hampir satu jam di depan para hadirin di auditoriumUniversity of Massachusetts di Amherst, tampaknya memilih melompati beberapa baris terakhir dari pidatonya yang berbicara tentang inflasi.Dia tiba-tiba berkata: "Biarkan saya berhenti di situ."
Sebagai pemimpin bank sentral paling kuat di dunia, Yellen memainkan peran utama dalam ekonomi global dan telah menjadi pusat spekulasi ketika The Fed akhirnya berencana akan menaikkan suku bunga setelah berada nyaris nol persen selama hampir tujuh tahun saat ini. Bila hal itu dilakukan, pengaruhnya akan bergema di seluruh pasar keuangan dunia.
Ketika Yellen tampaknya kehilangan konsentrasinya beberapa kali dalam menyampaikan pidato, beberapa momen yang menakutkan sempat tampak. "Ibu Ketua, Yellen, mengalami dehidrasi pada akhir pidato panjang di bawah lampu terang," kata Juru Bicara The Fed, Michelle Smith, melalui surat-e. "Sebagai tindakan pencegahan, dia mendapat penanganan darurat medis dari staf di UMass Amherst. Dia merasa baik-baik saja setelah itu dan telah melanjutkan jadwalnya Kamis malam," kata dia.
Seorang juru bicara universitas mengatakan Yellen menghadiri acara makan malam seperti yang direncanakan.
Hari itu memang merupakan hari yang panjang bagi Yellen di universitas itu, yang dimulai dengan sarapan dengan mahasiswa dan dosen. Menjelang akhir pidatonya, ia mulai memperlambat irama dan kemudian kehilangan kesadaran membaca catatannya, sebelum berhenti selama 20 detik, memulainya lagi, dan kemudian mengambil lagi istirahat 25 detik.
Para penonton duduk diam ketika Yellen terbatuk-batuk panjang.
Saat ia berjuang, dua orang bergegas dari arah penonton ke panggung untuk membantunya. Michael Ash, ketua departemen ekonomi universitas itu, cepat bergabung dengan Yellen di panggung, berbisik: "Apakah Anda okey?" Dia memberinya plakat dan mengikutinya dari panggung, sambil Yellen tersenyum samar dan berjalan perlahan tapi tanpa bantuan.
Beberapa menit kemudian petugas medis berdiri di dekat pintu belakang panggung. Salah satunya membawa peralatan oksigen.
The Fed menolak untuk mengomentari apakah Yellen, yang belum diketahui menderita masalah kesehatan, akan melakukan pemeriksaan medis.
Pertanyaan tentang kesehatan Yellen sendiri bisa mengganggu ketenangan pasar keuangan. (reuters)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...