PBB Bahas Kerangka Kerja Mengatasi Kemiskinan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Para pemimpin dunia,kepala lembaga keuangan global dan pejabat lainnya akan berunding secara intensif, di PBB untuk meluncurkan kerangka baru pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan dan membangun kehidupan yang bermartabat bagi semua.
Pejabat utama PBB fokus mempersiapkan pertemuan hari Jumat (25/9) ini agar 193 negara anggota PBB mengadopsi kerangka kerja baru itu: Transformasi Dunia Kita: Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Kerangka kerja itu mencakup 17 gol dan 169 target untuk menghapuskan kemiskinan, melawan ketidakadilan dan mengatasi perubahan iklim dalam 15 tahun ke depan.
PBB menyebutkan bahwa tahun 2015 sebagai landasan kesepakatan yang "mengubah paradigma tentang pembangunan. Selama sepekan pembicaraan dilakukan di kalangan pejabat PBB dan melibatkan bintang pop Shakira dan pemain sepakbola David Beckham.
Hasil pembicaraan itu dirayakan dengan menghias selama sehari gedung markas besar PBB dengan lampu warna-warni yang menggambarkan proyeksi besar Gol Pembangunan Berkelanjutan yang bisa dilihat oleh semua yang melewati wilayah itu.
Selama tiga hari mulai Jumat ini sejumlah pemimpin dunia, pimpinan badan mulilateral, seperti Bank Dunia dan IMF diharapkan hadir, termasuk Paus Fransiskus, dan pemenang Nobel Perdamaian Malala Yousafsai untuk menyepakati kerangka kerja itu.
Tiga Elemen
Wakil Sekjen PBB, Jan Eliasson mengatakan bahwa setiap orang berhak memiliki harapan karena ada kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan pembangunan tercapai.
Millenium Development Goals (MDGs) yang dihasilkan dalam KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro, Brasil, sebagai konsep pembangunan berkelanjutan mulai mendapatkan momentum. Dan tahun 2015 ditetapkan sebagai tahun sasaran MDGs dengan mengatasi tiga elemen yang saling berhubungan, yaitu pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial dan kelestarian lingkungan.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengatakan kerangka kerja ini sebagai panggilan untuk "berbagi kemakmuran, memberdayakan kehidupan masyarakat, memastikan perdamaian dan menyembuhkan planet kita untuk kepentingan ini generasi mendatang.
Sementara itu, negara anggota diharapkan juga dapat menyepakati agenda berani untuk memerangi perubahan iklim di Paris pada Desember mendatang.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...