Jebolan UKI, Irman Gusman Hadiri Kongres V Ikatan Alumni UKI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (IKA UKI) mengadakan Kongres V dengan tema “Dengan Semangat Kebersamaan, Alumni UKI Bersatu Berbuat yang Terbaik untuk Almamater, Bangsa, dan Negara”, pada hari Sabtu (20/2), di Kampus UKI Dipenogoro, Jakarta. Kongres turut pula dihadiri oleh Ketua DPD RI, Irman Gusman. Irman Gusman yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi UKI tahun 1985, didaulat menjadi keynote speech dalam Kongres tersebut.
Kongres V menandakan usia IKA UKI telah memasuki usia 13 tahun. “Dilihat dari usianya, ibarat manusia baru memasuki masa remaja, karena itu belum banyak berbuat, tapi baru banyak berkeinginan untuk kebaikan dan kepentingan almamater kita, UKI,” kata Thomas Tampubolon, Ketua Panitia Pelaksana.
“UKI banyak mengalami kemajuan, yaitu prestasi-prestasi yang dapat kita banggakan, empat prodi sudah berakreditasi A, rumah sakit UKI juga baru saja mendapatkan akreditasi paripurna (akreditasi tertingi untuk rumah sakit). Alumni-alumni harus terus mendukung, prestasi jangan sampai turun, harus terus bergerak maju,” Salomo Panjaitan, Ketua Yayasan UKI.
Selain dalam meningkatkan akreditasi, Salomo juga berharap UKI semakin meningkatkan keunggulan-keunggulan yang telah dimiliki UKI sebagai universitas.
“Jangan hanya peningkatan dalam Sumber Daya Manusia dan penelitian, ekstrakulikuler UKI, seperti paduan suara, karate, dan berbagai bidang yang lain juga harus diperhatikan ditingkatkan dengan dukungan dari alumni. Alumni UKI saat ini di susunan pengurus terdiri dari anak-anak bangsa berprestasi, salah satunya pak Irman Gusman, Ketua DPD RI. Mereka adalah tokoh-tokoh yang mengharumkan nama UKI. Mari kita contoh pendahulu-pendahulu yang luar biasa,” ujar Salomo.
Salomo juga mengingatkan kepada Rektor UKI, Maruarar Siahaan, untuk mempersiapkan universitas memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Rektor harus menyesuaikan arah pendidikan agar kita tidak menjadi penonton, tapi bisa menjadi pemain yang luar biasa. Mahasiswa punya tugas untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, dan alumni mempunyai tugas untuk senantiasa mendukung kemajuan UKI,” katanya.
“Saya berkuliah di Fakultas Ekonomi UKI selama enam tahun dari tahun 1979 hingga tahun 1985. Saya bangga bisa diundang dan hadir dalam acara ini, saya bisa bernostalgia sekaligus bertukar pikiran di sini,” kata Irman.
Irman menegaskan bahwa keberadaannya sekarang juga karena peranan besar UKI dalam menempanya menjadi sosok yang selalu bisa bersaing dan berprestasi.
“Almamater saya inilah yang mengantar saya sehingga bisa menjadi Ketua DPD RI. Mungkin apabila saya tidak berangkat dari UKI maka tidak akan bisa saya meraih semua ini. Alumni UKI menyebar menjadi orang-orang yang berpotensi untuk memajukan bangsa. Apabila ingin melihat prestasi UKI, maka bisa dilihat dari alumninya. UKI merupakan institusi pendidikan yang sangat terbuka, meskipun berlatarbelakangkan nilai-nilai keagamaan sekalipun," kata Irman.
Irman juga menyoroti bagaimana UKI dalam mempersiapkan diri memasuki MEA.
“Kita sudah memasuki MEA, maka dari itu UKI selain menghadapi kompetisi dengan universitas lain di Indonesia, jangan lupa juga untuk menghadapi globalisasi. UKI harus menggunakan ini sebagai kesempatan, alumni sebagai stakeholder perguruan tinggi harus senantiasa memberikan dukungan,” ucap Irman.
Irman mengajak mahasiswa UKI untuk bersemangat untuk meraih prestasi-prestasi yang dapat dirasakan dampaknya oleh bangsa.
“Mari kita bersama-sama membuat blueprint UKI ke depan selaras dengan apa yang kita inginkan untuk bangsa Indonesia ke depan. Dengan semangat kebersamaan seperti tema kita hari ini, kita bisa menghasilkan putra putri terbaik Indonesia. Sampai akhir hayat pun, saya tidak bisa dipisahkan dengan UKI,” kata Irman.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...