Jelang Natal, Kemendag Perkirakan Harga Kebutuhan Pokok Naik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah memperkirakan terjadi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok yang dapat berdampak pada kenaikan harga lainnya menjelang Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan menyampaikan perkiraan kenaikan kebutuhan pokok itu dalam konferensi pers di press room Kemendag, Jakarta, hari Jumat (9/12).
“Dalam satu bulan terakhir, perkembangan harga barang kebutuhan pokok umumnya stabil, bahkan untuk komoditi cabai merah yang bulan lalu (November) harganya naik saat ini sudah mulai turun,” kata Oke Nurwan dalam konferensi pers, hari Jumat (9/12).
“Jadi menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, diperkirakan terjadi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok yang dapat berpontensi, berdampak pada kenaikan harga. Tetapi seperti saya sampaikan sampaikan bahwa harga ini masih cenderung dalam batas-batas wajar,” dia menambahkan.
Menurut datanya, harga cabai merah per 8 Desember 2016 dibanding sebulan yang lalu turun hampir antara 9,8 persen sampai 14,6 persen atau rata-rata menjadi Rp 45.960 sampai Rp 49.150 per kilogram.
Menurut Oke, penurunan tersebut karena pasokan cabai ke pasar sudah meningkat dan diindikasikan dari naiknya pasokan sampai ke Pasar Induk Keramat Jati terutama sebesar 31 persen dari 2.530 ton pada November 2016 menjadi 3.316 ton pada minggu kedua Desember 2016.
“Beberapa komoditi yang harganya cenderung naik dalam satu bulan terakhir dan harganya masih wajar adalah daging ayam ras dan telur ayam ras,” katanya.
Harga daging ayam ras pada 8 Desember 2016 naik 2,4 persen menjadi Rp 30.650 per kilogram, sedangkan harga telur ayam ras naik 2,3 persen menjadi Rp 22.490/kg.
Menurut Oke, berdasarkan dari data historis, kenaikan tersebut diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun yang dipengaruhi faktor naiknya permintaan terkait perayaan Natal dan Tahun Baru serta liburan sekolah.
Sementara itu khusus untuk komoditi beras, Oke mengatakan, meskipun saat ini telah memasuki masa paceklik namun harganya masih stabil.
“Stok beras di Perum Bulog dan Perpadi cukup untuk kebutuhan enam bulan ke depan (Mei 2017),” katanya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...